Anugerah Tuhan dan Tanggung Jawab Manusia

Devotion

Anugerah Tuhan dan Tanggung Jawab Manusia

25 November 2019

Bacaan: Roma 3:12b

Pemulihan relasi antara Allah dan manusia diinisiasi oleh Allah sendiri. Allah mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus manusia dari hukuman dosa. Kita diselamatkan hanya oleh karena anugerah dan kita dapat mengerjakan keselamatan tersebut pun hanya karena anugerah. Kita tidak akan pernah mampu melakukan hal baik tanpa anugerah Tuhan karena kita adalah manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Segala pikiran, kehendak, dan perasaan kita sudah jatuh ke dalam dosa, sehingga kita sangat memerlukan anugerah Tuhan untuk bisa hidup berkenan di hadapan-Nya.

Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan akan mencurahkan anugerah-Nya. Kita juga tidak bisa mengontrol Tuhan untuk beranugerah bagi kita. Tuhan beranugerah sesuai dengan kerelaan-Nya. Ketika Ia menganugerahkan keselamatan bagi kita, kita pun tidak bisa mengerti mengapa Ia melakukan-Nya. Kita hanya bisa mengucap syukur karena itu semua Tuhan kerjakan karena kasih-Nya yang begitu besar atas kita. Jadi, wajar saja kalau kita masih jatuh dalam dosa karena Tuhan belum beranugerah? Tentu tidak.

Anugerah Tuhan memang satu-satunya kunci untuk kita bisa lepas dari dosa, namun kita harus mengerti bahwa Tuhan pun menuntut tanggung jawab kita untuk hidup berkenan di hadapan-Nya. Sebagai orang yang sudah diselamatkan, kita punya tanggung jawab untuk melakukan kehendak Tuhan, namun kita sering kali gagal. Kita sering melawan Tuhan dan jatuh ke dalam dosa. Kita gagal menjalankan tanggung jawab kita. Kita malas untuk bergumul di hadapan Tuhan, kita malas mencari tahu kehendak Tuhan, kita tidak rela berkorban untuk makin mengenal Tuhan dan masih banyak kemalasan lainnya yang kita pelihara dalam diri kita. Seharusnya kita bertanggung jawab untuk memaksa diri mengerjakan apa yang menjadi kehendak Tuhan.

Mari kita menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab di hadapan Tuhan. Kita harus melawan keinginan keberdosaan kita. Kita harus setia bergumul di hadapan Tuhan dan mencari tahu kehendak-Nya. Peperangan terhadap dosa akan terus ada. Kita harus setia menyangkal diri dan pikul salib dengan terus memohon anugerah Tuhan yang akan memampukan kita untuk menjauhi dosa. Kita memohon belas kasihan Tuhan untuk mencurahkan anugerah-Nya atas hidup kita. (RP)