Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus (3)

Pengakuan Iman Rasuli

Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus (3)

6 February 2023

Persekutuan Orang Kudus (Communion of Saints). Dua sifat gereja (kudus dan am) menjadi dasar adanya persekutuan (communion) orang-orang kudus. Persekutuan yang diikat dengan satu tujuan khusus yaitu hidup bagi Kristus. Bersama-sama berjuang sebagai satu umat menjalankan mandat dari Allah. Sehingga dunia boleh melihat inilah gereja yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk berbakti kepada Allah yang sejati. Sebagai satu umat menyatakan hidup yang lepas dari perbudakan dosa. Tanpa adanya kesadaran akan satu tujuan ini, tidak mungkin terbentuk yang namanya persekutuan. Persekutuan orang kudus hanya dapat terbentuk jika setiap orang percaya sadar berbagian di dalam identitas yang sama yaitu gereja kudus dan am.
Kemudian kesadaran akan sifat gereja yang universal atau am harusnya dapat menjauhkan kita dari persekutuan yang bersifat ekslusif. Persekutuan yang hanya melibatkan suku tertentu, atau kesamaan kelompok usia. Seperti yang biasa kita temukan di gereja, ada persekutuan pemuda, persekutuan wanita, atau persekutuan mahasiswa di kampus. Ada yang bahkan membangun persekutuan atas dasar kesamaan hobi tertentu. Tidak ada yang salah dengan persekutuan tersebut, tapi seringkali persekutuan ini justru membuat kita makin jauh dari komunitas gereja yang Alkitab katakan. Tidak ada kesadaran sebagai individu untuk berbagian di dalam gereja Tuhan. Yang kita pikirkan hanyalah bagaimana saya dapat menikmati relasi di dalam komunitas yang saya sukai.
Gereja yang bersifat universal berarti gereja harusnya hadir di tengah-tengah dunia. Gereja yang menjalankan misi untuk menarik banyak orang kembali kepada Kristus. Tidak peduli mereka dari suku apa, dari kaya maupun miskin, dari yang dewasa sampai anak-anak bersama-sama bersekutu di dalam karya keselamatan Kristus. Gereja membuka diri seluas-luasnya supaya makin banyak orang yang percaya kepada Kristus. Kemudian bersama-sama membangun persekutuan sebagai umat Tuhan di dalam Kristus.
Kedua sifat gereja ini (kudus dan am) pada akhirnya berakar pada satu sumber utama, yaitu kepada Kristus dan karya keselamatan-Nya. Persekutuan orang kudus harusnya menampakkan kedua sifat ini karena inilah identitas utama gereja. Untuk mencapai hal tersebut tentu gereja harus  memusatkan hidup-Nya kepada Kristus. Hal ini sudah dibahas pada 2 artikel sebelumnya mengenai gereja yang kudus dan am. Tanpa kesadaran akan 2 identitas utama ini, maka gereja hanya menjadi sebuah kumpulan, dan bukan persekutuan orang kudus..
Maka kita dapat simpulkan bahwa Kristus haruslah yang paling utama di dalam persekutuan orang kudus. Sebagai orang percaya, kita dapat bersekutu bukan karena kita merasa nyaman, mengisi waktu, mencari pasangan maupun sekadar "kewajiban". Ada kerinduan untuk membangun relasi dengan sesama orang percaya. Seperti Kristus yang mengasihi kita, kita pun terdorong mengasihi yang lain. Persekutuan yang dibentuk karena sama-sama mengalami karya penebusan Kristus. Melalui persekutuan seperti inilah, gereja dapat menyatakan dirinya sebagai yang kudus dan am. Sebagai umat yang dipisahkan dari dosa, dikhususkan bagi Allah, sekaligus hadir memberitakan kabar baik bagi semua orang. Keberadaan umat Allah di dunia ini merepresentasikan kehadiran Kristus. Inilah anugerah sekaligus tanggung jawab yang harus kita jalankan sebagai orang-orang kudus. (TP)