Last Minute!

Devotion

Last Minute!

2 December 2024

“Nanti”, sebuah kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Menunda sering kali sudah menjadi sesuatu yang sangat normal di dalam hidup kita. Kita menunda kewajiban kita di rumah, di tempat kuliah, tempat kerja, bahkan terhadap Tuhan pun demikian. Ketika ada ibadah, acara gereja, kesempatan pelayanan, atau mengerjakan kewajiban lainnya, kita selalu mengatakan “nanti”. Sebenarnya apa yang membuat kita terus menunda?

Sebelum Tuhan menciptakan manusia, Tuhan telah merancang bumi dan segala isinya, termasuk kehidupan manusia. Tuhan tidak sembarangan memprioritaskan segala sesuatu di dunia. Misalnya sebelum Adam dan Hawa diciptakan, Tuhan sudah membentuk bumi, menciptakan benda-benda penerang, tumbuhan, dan hewan. Tuhan tidak menciptakan manusia terlebih dahulu, lalu baru menciptakan tumbuhan dan hewan. Semuanya diciptakan dengan aturan dan prioritas yang sangat rapi.

Bukan hanya memprioritaskan manusia, Tuhan bahkan lebih lagi memprioritaskan kehidupan setiap anak-Nya; Tuhan mementingkan kehidupan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dalam Yeremia 29:11, Tuhan mengatakan bahwa Dia sendiri yang merancang kehidupan kita. Ini artinya Dia dengan teliti dan hati-hati memikirkan apa yang hendak terjadi dalam setiap momen hidup kita, baik di masa lampau, masa sekarang, maupun masa yang akan datang untuk mendatangkan keselamatan bagi kita. Terlebih lagi, untuk mewujudkan rancangan keselamatan tersebut, Tuhan sendiri harus merancang kematian Anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib supaya pengampunan dosa dan keselamatan manusia bisa terwujudkan. Siapakah manusia, sehingga Tuhan mengindahkan kita? (Mzm. 8:5).

Jadi, apa alasan kita menunda-nunda respons kita di hadapan Tuhan? Kita sering kali sulit memprioritaskan waktu kita bagi Tuhan karena sesungguhnya kita tidak pernah mengenal Tuhan dengan benar. Kita menganggap Allah seperti ciptaan lainnya, sehingga kita tidak benar-benar memprioritaskan Allah di atas hal apa pun di dunia ini. Ini merupakan penyangkalan akan keilahian-Nya. Kita menolak Allah adalah Tuhan atas hidup kita. Kita sedang memberhalakan ciptaan lainnya. Jika demikian, masih beranikah kita mengaku bahwa kita adalah orang Kristen yang sejati?

Marilah kita bertobat dan belajar untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup kita. Jangan sampai kita selalu bertindak last minute bagi Tuhan. Mungkin kelihatannya hal sepele, tetapi di baliknya kita telah berdosa sedalam-dalamnya. Kiranya Tuhan menolong kita!