Lepas dari Dosa

Devotion

Lepas dari Dosa

18 November 2024

Salah satu kerinduan paling dalam bagi orang Kristen adalah lepas dari dosa. Banyak orang Kristen yang mengaku dirinya Kristen, tetapi masih terikat dalam dosa yang sama. Entah itu kecanduan narkoba, pornografi, merokok, terjebak dengan pemikiran yang salah, atau dosa apa pun yang kita lakukan berulang kali. Kita sulit melepaskan diri dari dosa, apalagi dosa yang sudah melekat pada diri kita dari sebelum kita percaya Tuhan Yesus. Kita mungkin sudah mencoba untuk melepaskannya, tetapi hasilnya nihil, sehingga kita terus-menerus jatuh kembali ke dalam lubang yang sama.

Menyimak kisah dalam Matius 12:43-45, di mana roh jahat mengacak-acak sebuah rumah dan kemudian keluar dari sana. Akan tetapi, karena tidak menemukan tempat tinggal, dia kembali ke rumah yang tadi. Dia mendapatkan rumah itu sudah rapi, kemudian mengajak roh jahat yang lebih banyak untuk tinggal di rumah itu. Kisah ini ibaratkan seseorang yang tadinya melakukan perbuatan yang jahat, kemudian dia berusaha meninggalkan perbuatan itu. Dia berusaha membuat hidupnya menjadi rapi kembali, yaitu dengan berhenti mengacak-acak hidupnya atau berhenti berbuat dosa. Kalau tadinya dia sering memakai narkoba, dia berusaha berhenti. Kalau tadinya dia sering mencuri, dia berusaha tidak mencuri lagi. Kalau tadinya dia sering menonton pornografi, dia berusaha untuk tidak menonton lagi. Tetapi ketika setan kembali menggoda dia, dia merasa sudah lama absen dari dosanya dan akhirnya jatuh kembali ke dalam dosa dan menjadi lebih jahat daripada sebelumnya.

Di dalam sebuah wawancara dengan Byron Tyler, Jay E. Adams, seorang konselor Kristen, mengatakan bahwa seseorang tidak mungkin lepas dari dosa dengan hanya berhenti berbuat dosa. Seseorang yang sudah lama candu terhadap narkoba, ketika berhenti, dia terlihat baik untuk sementara waktu. Akan tetapi ketika dia digoda lagi, dia akan kembali pada kehidupan yang lama, bahkan jauh lebih jahat. Ini membuktikan bahwa dia tidak pernah menyelesaikan akar dosanya. Kesalahan pada pemilik rumah di Matius 12:43-45 adalah dia membiarkan rumahnya kosong atau dalam kata lain hati dia masih kosong. Dia tidak mengundang seseorang yang bisa melawan setan untuk menjaga rumahnya. Dia tidak mengundang Tuhan Yesus untuk menjaga hatinya. Maka menurut Jay E. Adams, seseorang hanya bisa lepas dari dosa bukan ketika dia fokus untuk tidak melakukan dosa, melainkan fokus kepada Kristus yang sudah menebusnya dan mengundang Tuhan Yesus ke dalam hatinya.

Maukah kita lepas dari dosa? Cabutlah akar dosa dari dalam hati kita dengan cara mengundang Tuhan Yesus tinggal di dalamnya. Fokuskanlah diri kepada Dia yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan kita dan mengalahkan kuasa dosa. Maka tanpa kita sadari, setiap hari kita akan dilepaskan dari dosa dan hidup kita terus dibawa untuk memuliakan-Nya. (SW)