Mengapa Menginjili

Pdt. Dr. Stephen Tong

Mengapa Menginjili

20 September 2014

Salah satu tugas Gereja bagi dunia yang paling penting adalah memberitakan Injil. Paulus berkata, "Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya" (1Kor 9:23). Apakah manusia di  zaman modern ini masih memerlukan Injil? Bukankah kemajuan ilmu dan teknologi zaman ini sudah mengisi kebutuhan-kebutuhan yang diimpikan orang dahulu? Apakah sebabnya kita harus tetap berusaha mengijili orang lain?

 

1.Kehendak Allah

Injil merupakan rencana kekal Allah dan rahasia yang tersembunyi selama berabad-abad, yang baru dinyatakan melalui kedatangan Kristus untuk menggenapinya. John Calvin berkata, "Selain Allah sendiri, tidak ada yang lebih besar dari kehendak Allah," Allah menghendaki manusia diselamatkan. Itulah sebabnya Ia telah bertindak di dalam pemilihan, di dalam mengutus Anak-Nya untuk menjadi dasar keselamatan manusia. Bagaimanapun kehendak Allah ini harus kita laksanakan.

2. Kebutuhan manusia

Segala penemuan dan kenikmatan jasmaniah manusia tidak pernah bisa memuaskan kebutuhan hakiki manusia. Alkitab berkata, "Manusia lapar bukan karena tidak ada roti, manusia haus bukan karena tidak ada air, melainkan karena tidak ada Firman Tuhan." Kristuslah Roti Hidup dari surga. Dialah satu-satunya yang menanggung segala penderitaan manusia bahkan mati di atas kayu salib untuk mengampuni kita dan memperdamaikan kita dengan Allah Penciptanya. Kebutuhan manusia semacam ini tidak mungkin dapat digantikan oleh moralitas kebudayaan, bahkan oleh usaha agama. Hanya Injil Kristus yang berkuasa menyelamatkan setiap orang yang percaya.

3. Amanat Kristus

Yesus Kristus berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku. Kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Perintah Kristus bagi Gereja-Nya, yang bersifat internal adalah "Kasihilah satu dengan yang lain." Sedangkan perintah yang bersifat eksternal adalah "Pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil dan jadikan segala bangsa murid-Ku". Bolehkah kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan, tetapi mengabaikan pelaksanaan perintah-Nya? Bukankah ini sama dengan membohongi diri dan mendukakan Roh Allah?

4. Dorongan kasih

Kasih yang dinyatakan dari Kalvari bukan saja telah menyelamatkan kita, tetapi juga menjadi sumber dorongan yang tidak pernah berhenti bagi pelayanan kita. Jika Tuhan telah sedemikian mengasihi kita, bolehkah kita melihat kebinasaan sesama kita dengan diam-diam dan tidak mengulurkan tangan kepada mereka? Paulus berkata, "Sebenarnya kasih Kristuslah yang telah mendorong kita sehingga kita tidak lagi hidup bagi diri kita sendiri melainkan bagi Dia yang sudah mati dan bangkit kembali untuk kita." Hanya pelayanan yang didorong oleh kasih inilah yang dapat diurapi dengan Roh Kudus untuk mempertobatkan manusia yang berdosa.

5. Sebab Kristus akan datang kembali

Tuhan Yesus berkata,"Injil ini harus diberitakan kepada segala bangsa, barulah akan tiba kesudahannya." (Mat 24:14). Paulus berkata pula, "Sebab kasih Kristus menguasai kami, ... yang dengan perantaraan Kristus telah memperdamaikan kita dengan diri-Nya." (2 Kor 5:14,19). Tuhan yang telah mempercayakan kepada kita suatu tugas untuk menganjurkan manusia agar berdamai dengan Allah, adalah juga Tuhan yang segera kembali. Barangsiapa mencintai Tuhan dan mengharapkan maranatha-Nya, biarlah kita berusaha keras untuk menginjili orang lain.

Mengapakah menginjili? – Biarlah seluruh bumi mendengar kabar baik dari Tuhan!