Pelopor Utusan Injil

James Hudson Taylor (1832-1905)

Pelopor Utusan Injil

20 September 2014

James Hudson Taylor

James Hudson Taylor adalah seorang misionaris Protestan asal Inggris dan pendiri China Inland Mission (CIM) yang sekarang bernama Overseas Missionary Fellowship (OMF) International. Ia menghabiskan 51 tahun di Tiongkok. Ia mampu berkhotbah dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, di antaranya Mandarin, Chaozhou, dan dialek Wu dari Shanghai dan Ningbo. Ia membantu menyusun Perjanjian Baru ke dalam edisi bahasa sehari-hari Ningbo.

Ia lahir di Yorkshire, Inggris, pada tanggal 21 Mei 1832. Setiap hari ayahnya yang adalah seorang ahli farmasi, selalu membacakan dan menjelaskan ayat-ayat Alkitab kepada anaknya, bahkan ia menginginkan agar anaknya kelak menjadi seorang utusan Injil.

Meskipun sejak kecil ia sudah menjadi Kristen, Ia kembali diteguhkan imannya pada waktu ia berumur 17 tahun, setelah membaca traktat yang menceritakan karya keselamatan Kristus yang ditemukannya di ruang baca ayahnya. Sejak saat itu, ia mulai memfokuskan diri untuk mewujudkan kerinduannya melayani sebagai seorang misionaris ke Tiongkok.

Rencana ke Tiongkok tercapai ketika ia berumur 21 tahun. Badan misi Inggris yang bernama Perkumpulan Penginjilan Tiongkok (Chinese Evangelization Society – CES) mendukungnya dalam pelatihan medis dan mengutusnya segera ke Tiongkok pada September 1853. Ia tiba di Shanghai ketika sedang terjadi pemberontakan pada tanggal 1 Maret 1854.

Kebudayaan dan adat istiadat Tiongkok merupakan tantangan bagi Taylor. Rasa kesepian menjadi masalah utama baginya hidup di negeri asing ini. Setelah setahun di sana, ia segera melakukan perjalanan penginjilan menelusuri pedalaman Tiongkok. Ia menyadari bahwa hanya ada satu cara untuk bisa melakukan penginjilan di daerah ini, yaitu dengan mengikuti cara berpakaian serta kebudayaan mereka.

Ia mengalami kesulitan keuangan karena biaya hidup di Shanghai sangat mahal. Dukungan dari CES yang tidak menentu dan jauh dari mencukupi kebutuhannya. Ia akhirnya keluar dari CES pada tahun 1857 dan mengembara tanpa tempat tinggal di pedalaman Tiongkok.

Pada tahun 1865, ia mendirikan Misi Pedalaman Tiongkok (China Inland Mission – CIM), sebuah organisasi pengutus yang dibentuknya berdasarkan pengalamannya bahwa Tiongkok tidak akan pernah diinjili jika ia harus terus menunggu para utusan hamba Tuhan yang terpelajar datang ke sana. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengelilingi Tiongkok dan semakin besar bebannya untuk menginjili negeri yang memiliki jumlah penduduk yang besar ini, sehingga ia member majalah yang diterbitkannya "China’s Millions", yang masih terbit sampai hari ini dengan nama "East Asia’s Million".

Tahun-tahun terakhir abad ke-19 adalah periode yang penuh tekanan dan ketidakstabilan, khususnya modernisasi, yang memicu kebencian terhadap orang-orang asing di Tiongkok. Akibatnya terjadi pembunuhan atas 79 misionaris CIM. Rumah Taylor yang dipergunakan sebagai tempat penginjilan di Yangzhou dibakar. Istrinya, Maria Dyer, meninggal pada usia 33 tahun dan empat dari delapan anaknya meninggal sebelum usia 10 tahun. Ia menikah lagi dengan seorang misionaris dari CIM, Jennie Faulding. Kondisi fisik dan mentalnya terus melemah, akhirnya ia meninggal pada tanggal 3 Juni 1905 dan dikubur di Changsha, Hunan.

CIM masih terus berkembang setelah meninggalnya Taylor. CIM menjadi sebuah badan misi besar di dunia dan puncaknya pada tahun 1939 di mana CIM memiliki utusan lebih dari 1.300 orang dan hampir 200.000 orang Tionghoa telah dibaptis. Setelah partai Komunis berkuasa di Tiongkok pada tahun 1950, CIM bersama dengan lembaga misi lainnya diusir dari Tiongkok. Pada tahun 1964 CIM genap berusia 100 tahun dan berganti nama menjadi Persekutuan Misionaris Asing (The Overseas Missionary Fellowship – OMF). Sekarang ini OMF International memilik lebih dari 1.600 pekerja dari berbagai negara.