Seberapa Taat Kita Kepada Allah

Devotion

Seberapa Taat Kita Kepada Allah

23 October 2023

Sebagai orang Kristen, kita sangat familiar dengan istilah orang Farisi. Kita akan menghindari istilah tersebut disematkan kepada kita karena orang Farisi diasosiasikan dengan orang-orang munafik yang mengetahui kebenaran Allah tetapi tidak dengan hati yang sungguh mengasihi Allah. Mereka hidup secara ketat sesuai dengan perintah yang Allah berikan. Tetapi ketaatan mereka ini tidak didorong oleh hati yang mengasihi Allah dan sesungguhnya mereka tidak benar-benar mengenal Allah. Mereka menjalankan perintah Allah hanya sebagai pemenuhan kewajiban agama. Sehingga tidak heran kalau orang Farisi menjadi salah satu kelompok yang menyalibkan Yesus Kristus.

Kita menghindari hidup seperti orang Farisi dengan ekstrem lainnya. Kita berpikir bahwa yang penting adalah sikap hati kita. Kita menjalani kehidupan keagamaan kita sesuai kehendak kita. Kita tidak memedulikan apa yang Allah nyatakan melalui Alkitab mengenai bagaimana kita harus hidup. Kita menjalani hidup dengan definisi kita sendiri. Misalnya di dalam hal pembelajaran firman Tuhan, kita pikir sudah cukup belajar firman Tuhan melalui khotbah ibadah Minggu dan pendalaman Alkitab di gereja. Kita tidak perlu lagi belajar firman secara pribadi, kita tidak merasa perlu menuntut diri untuk menggali firman Tuhan sendiri melalui Alkitab dan buku-buku rohani lainnya. Selain itu di dalam hal pelayanan, kita berpikir sudah sangat baik kalau kita terlibat di dalam pelayanan, tetapi kita tidak menjalankan pelayanan tersebut dengan maksimal. Kita hanya melayani saat kita punya waktu luang, ataupun mengikuti pelayanan yang kita senangi. Kita menjalani itu semua dengan pemikiran bahwa kita sudah cukup rohani dan tidak menjadi orang Farisi. Apakah itu yang Tuhan inginkan dari kita?
Kita memang harus menghindari sikap seperti seorang Farisi, tetapi Tuhan memerintahkan kita melampaui kehidupan orang Farisi. Di dalam Matius 5:20, Tuhan Yesus berkata bahwa jika kehidupan agama kita tidak lebih benar dari orang Farisi, maka kita tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Tuntutan ini yang harusnya kita jalani. Kita harus memaksa hidup kita jauh melampaui kehidupan orang Farisi, bukan malah berada di bawah apa yang orang Farisi bisa lakukan. Marilah kita merenungkan kembali hidup kita, apakah kita sudah cukup ketat dalam menjalani perintah Allah? Baik dalam hal pembelajaran firman, pelayanan, relasi dengan Allah dan sesama. Tuntutan ini sangat berat, tetapi percayalah bahwa Allah yang memberikan perintah ini akan menolong kita dalam menjalaninya. (RP)