Sering kali pembelajaran theologi dianggap sebagai wilayah rohani atau moral saja. Theologi dianggap tidak memiliki relevansi dengan bidang studi yang lain. Akibatnya, pembelajaran theologi menjadi pembelajaran yang tidak integratif. Namun, Kebenaran yang hanya dimengerti secara parsial bukanlah kebenaran yang sesungguhnya, bahkan adalah sebuah kebahayaan. Ini adalah salah satu tujuan dari kita belajar theologi, untuk mengerti kebenaran yang Allah wahyukan secara tepat. Dalam artikel singkat ini kita akan melihat kutipan dari dua theolog, yaitu Cornelius Van Til dan J. I Packer.
Di dalam bukunya “Knowing God”, J. I. Packer mengatakan, “There is no peace like the peace of those whose minds are possessed with full assurance that they have known God, and God has known them, and that this relationship guarantees God's favor to them in life, through death and on forever.” Packer menekankan bahwa theologi bukan sekadar pengetahuan biasa tetapi pengenalan akan Allah. Melalui theologi kita dibawa untuk mengenal pribadi yang Maha Kuasa atas hidup dan mati, yang melalui pengenalan ini kita dibawa ke dalam kehidupan yang kekal. Theologi berarti kita dibawa untuk makin mengenal pribadi Allah yang sejati, membangun relasi dengan-Nya melalui setiap pembelajaran kita. Packer ingin menekankan bahwa mengenal Allah adalah hal yang krusial dan penting bagi kehidupan. Ini bukan sekadar tumpukan informasi tetapi menyangkut hidup dan mati kita.
Di sisi yang lain, Van Til menyatakan demikian,” I hold that belief in God is not merely as reasonable as other belief, or even a little or infinitely more probably true than other belief; I hold rather that unless you believe in God you can logically believe in nothing else.” Di dalam kutipan ini Van Til membawa kita untuk melihat theologi sebagai dasar bagi berbagai aspek yang lain. Tanpa mengenal Allah yang sejati, kita akan sulit atau bahkan tidak mungkin untuk melihat setiap kebenaran dari berbagai aspek kehidupan secara integratif. Kita akan melihat segala kebenaran secara parsial, dan ini adalah hal yang berbahaya bagi hidup kita maupun orang lain.
Maka, setiap orang Kristen yang ingin seluruh hidupnya dipakai Tuhan, sudah seharusnya belajar theologi sebagai wujud dari kerinduannya untuk makin mengenal Allah yang sejati agar mampu mempersembahan seluruh hidupnya bagi Tuhan. (SL)