The Purpose of Theology (3)

Christian Life

The Purpose of Theology (3)

3 February 2025

Theologi sering kali dipisahkan dari ilmu yang lain karena dianggap tidak memiliki relevansi dengan ilmu tersebut. Alasan-alasan seperti tidak aplikatif atau hanya berkaitan dengan moral dan spiritual saja, menjadikan orang-orang yang hidup di dalam zaman ini tidak melihat pentingnya belajar theologi. Namun apakah belajar theologi adalah hal yang tidak aplikatif? Apakah theologi tidak memiliki relevansi dengan bidang studi yang lain? Seorang theolog pada zaman ini, yang bernama John M. Frame, memberikan sebuah definisi yang menarik mengenai apa itu theologi. Ia mengatakan bahwa, “theology is the application of Scripture, by persons, to every area of life.” Bagi Frame, theologi yang sebenarnya adalah aplikasi dari firman Tuhan di dalam setiap area hidup kita, termasuk bidang studi yang sedang kita pelajari. Frame ingin membawa kita melihat kekristenan bukan sekadar sebuah istilah agama saja, tetapi kekristenan adalah sebuah wawasan dunia yang melatih atau mengarahkan kita untuk melihat setiap hal di dalam dunia ini melalui kacamata Alkitab.

Wawasan dunia Kristen membawa kita untuk melihat segala sesuatu di dalam dunia ini melalui kacamata kebenaran, berlawanan dengan kacamata keberdosaan yang diajarkan oleh dunia ini. Setiap ilmu yang kita pelajari seharusnya dilihat berdasarkan prinsip kebenaran yang Alkitab ajarkan, bukan berdasarkan filsafat dunia yang melawan Allah yang ada di balik setiap teori yang kita pelajari. Maka dengan pembelajaran theologi yang benar seharusnya kita diajak melihat setiap pemikiran dengan cara pandang yang tepat yang bisa kita pertanggungjawabkan kepada Allah. Dengan cara pandang inilah kita bisa membagi kehidupan yang secara utuh dipersembahkan kepada Allah. Bukan hanya aspek moralitas saja, tetapi setiap pemikiran dan tindakan yang kita lakukan, semua harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebenaran yang Alkitab ajarkan. Dengan demikian, hidup kita sepenuhnya diarahkan kepada Allah baik di dalam aspek rasio, emosi, dan kehendak kita. Inilah yang seharusnya menjadi tujuan dari pembelajaran theologi, menaklukkan seluruh aspek hidup kita, termasuk dengan pikiran dan perbuatan kita kepada Allah. Hidup yang sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan kepada Allah. (SL)