Karena Begitu Besar Kasih Allah

Reforming Heart - Day 426

Yohanes 3:14-17

Karena Begitu Besar Kasih Allah

Devotion from Yohanes 3:14-17

Yesus menjelaskan kemuliaan yang teragung itu dengan kalimat indah yang sangat terkenal. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal” (ay. 13). Seperti ular ditinggikan di padang gurun, demikian Anak Manusia ditinggikan untuk menyembuhkan orang-orang milik kepunyaan Allah. Inilah inti dari ajaran Yesus tentang lahir kembali. Apakah lahir kembali itu? Lahir kembali berarti dilahirkan oleh Roh Kudus. Roh Kudus memberikan hidup, vitalitas, kelimpahan, dan kepenuhan hidup yang sejati. Tetapi lebih dari itu, Roh Kudus juga memberikan kepada kita pengertian akan hal-hal surgawi. Tanda-tanda yang membuat kita mengenal Tuhan Yesus hanya mungkin dipahami setelah kita dilahirkan oleh Roh. Nikodemus belum melihat tanda-tanda itu, karena itu Yesus mengatakan bahwa dia harus lahir kembali. Tanda-tanda yang dilihat Nikodemus masih seputar tanda-tanda yang dinikmati dan dikagumi dunia ini. Dia harus belajar mengagumi tanda yang lebih agung lagi, yaitu Kristus tersalib untuk menebus manusia. Apakah ini tanda teragung dari Kerajaan Allah? Ya! Bukan mukjizat kesembuhan dan lain-lain. Semua kehebatan dan tanda-tanda ajaib akan memukau dunia ini. Semua tawaran kesejahteraan dan kuasa yang membuat sukses atau kaya pasti akan dicari dan dikejar oleh dunai ini. Nikodemus ingin menjadi murid Yesus? Apakah yang dia cari? Sudahkah dia mengerti kemuliaan salib Kristus? Jika belum maka dia belum dilahirkan kembali. Apa yang dilahirkan oleh dunia menjadi milik dunia, dan dunia tidak mampu memahami apa yang Allah rancangkan di Surga. Tetapi apa yang dilahirkan oleh Roh adalah milik surga. Dia sanggup memahami dan melihat kemuliaan rancangan Bapa di surga, yang karena kasih-Nya yang besar rela menyerahkan Anak Tunggal-Nya. Sudahkah kita dilahirkan oleh Roh? Jika belum, tidak heran kita belum bisa melihat kemuliaan Kristus di atas kayu salib. Tidak heran kita mencari hal-hal lain sebagai tanda mukjizat besar dari Kristus. Siapakah yang bisa melihat salib hina sebagai kemuliaan Kerajaan Allah? Itu hal yang sangat membangkitkan amarah orang-orang Yahudi. Bagaimana mungkin kemuliaan Kerajaan Allah yang berusaha dikejar Israel, disamakan dengan salib? Tetapi Yesus mengatakan bahwa salib adalah tanda begitu besarnya kasih Allah, dan inilah kemuliaan teragung dan tertinggi. Kasih yang rela berkorban. Yesus Kristus mengorbankan kemuliaan dan nyawa-Nya di atas kayu salib, dan Bapa mengorbankan Anak Tunggal-Nya untuk mati di kayu salib. Inilah kemuliaan yang sejati. Silakan cari kemuliaan di dalam harta, kekayaan, kemegahan, kehebatan, tanda-tanda mukjizat, kesuksesan, kesembuhan secara ajaib, dan lain-lain. Semua ini bukanlah kemuliaan surgawi. Orang dunia pun dapat memahami kemuliaan ini. Tetapi orang dunia sudah pasti gagal memahami kemuliaan salib.

Apakah saudara sudah dilahirkan kembali? Apakah kemuliaan salib Kristus menjadikan kita penuh dengan sukacita dan menjalani kehidupan yang kudus? Inilah pekerjaan Roh Kudus melahirkan kita kembali. Selanjutnya, di dalam ayat 20, penolakan orang-orang yang tidak mau percaya kepada Kristus akan menjadi hukuman bagi mereka sendiri. Mereka tidak mau terang, maka seterusnya hidup di dalam kebodohan, kesempitan, kepicikan, dan kegelapan. Nikodemus merasa dia sudah melihat tanda-tanda, tetapi Tuhan Yesus mengatakan bahwa tanda paling penting adalah pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Siapakah yang dapat memahami tanda ini? Orang-orang yang dilahirkan kembali oleh Roh Kudus adalah orang-orang yang dapat memahami tanda mulia ini.

Orang-orang yang dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dapat memahami tanda mulia ini bukan saja karena mata mereka dicelikkan oleh Roh Kudus. Mereka dapat memahami tanda mulia ini karena mereka mengalami tanda mulia ini. Ayat 15 mengatakan bahwa orang yang percaya kepada tanda Anak Manusia ditinggikan akan memperoleh hidup yang kekal. Demikian juga diulangi di dalam ayat 16. “Setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal.” Orang-orang yang dilahirkan oleh Roh Kudus adalah orang-orang yang percaya kepada tanda yang telah mereka alami! Mereka telah memperoleh hidup yang kekal oleh karena percaya kepada salib Kristus. Mereka memperolehnya karena Sang Anak Manusia yang tersalib menyelamatkan mereka melalui salib-Nya. Gambaran yang dipakai ayat 14 adalah Musa meninggikan ular di padang gurun (Bil. 21:5-8). Siapa pun yang memandang kepada ular tembaga buatan Musa diberikan kesembuhan oleh Tuhan. Sama dengan ular di dalam Bilangan 21 itu, Anak Manusia pun harus ditinggikan. Dan sama seperti orang Israel yang memandang kepada ular itu mengalami kesembuhan, demikian juga orang yang memandang kepada Yesus yang tersalib akan mendapatkan hidup yang kekal. Siapakah orang yang memandang kepada Yesus yang tersalib? Yaitu mereka yang memercayai bahwa Yesus disalib untuk menebus umat pilihan-Nya. Yesus Kristus mengalami kematian supaya orang-orang terhukum seperti kita bisa diselamatkan. Inilah tanda paling besar yang akan dikerjakan oleh Yesus di dalam pelayanan-Nya di bumi. Dia menyelamatkan orang-orang hukuman yang percaya kepada-Nya.

Inilah tanda yang seharusnya dilihat oleh Nikodemus. Tanda yang menunjukkan betapa besar kasih Allah. Apakah kasih itu? Mengapa salib menunjukkan kasih Allah? Karena kasih Allah diberikan kepada dunia yang gelap dan memberontak kepada Dia. Kasih Allah adalah kasih yang menutupi dosa dan pelanggaran. Kasih Allah adalah kasih yang menjangkau dari atas (surga) ke bawah, ke bumi. Kasih Allah adalah kasih yang sangat besar. Sang Bapa di surga rela mengutus Anak Tunggal-Nya untuk mengalami kematian merupakan hal yang melampaui pikiran kita. Kerelaan untuk memberikan inilah yang terus Allah nyatakan. Allah memberikan pertolongan bagi Israel di Mesir. Allah memberikan penyertaan bagi mereka di padang gurun. Allah memberikan Taurat kepada mereka. Allah memberikan Roh-Nya kepada mereka. Allah memberikan pemeliharaan-Nya kepada mereka. Allah memberikan tanah yang berlimpah susu dan madunya. Allah memberikan Anak Tunggal-Nya. Kasih Allah adalah kasih yang memberi sesuai dengan janji dan rencana Tuhan. Tetapi sama seperti orang Israel di padang gurun menghina pemberian Tuhan, demikian juga mereka akan menghina pemberian terbesar dari Tuhan. Jika di dalam Bilangan 21 orang Israel dihukum karena menolak roti dari Tuhan untuk memelihara mereka, maka di dalam zaman ini orang harus dihukum karena menolak Roti Surga yang turun dari langit, yaitu Yesus Kristus.

Yesus Kristus yang rela mati di kayu salib adalah tanda cinta kasih Tuhan bagi umat-Nya. Jika kita merasakan kasih Allah di dalam hal-hal lain yang kurang penting, berarti kita belum sungguh-sungguh mengenal Allah. Hal-hal yang kurang penting itu hanya akan membangkitkan perasaan kasih yang memperalat Tuhan. Semua hal-hal yang kurang penting itu memberikan kepada kita berkat yang hanya berkait dengan kebutuhan hidup dan kenikmatan hidup duniawi saja. Tetapi Yesus yang rela mati di kayu salib memberikan kepada kita berkat relasi kasih yang indah dan sempurna dengan Yesus Kristus dan Bapa di Surga (Yoh. 17:3). Siapakah yang melihat besarnya kasih Allah yang mau membagi relasi kasih-Nya kepada kita? Hanya mereka yang telah dilahirkan dari atas oleh Roh Kudus. Hanya merekalah yang akan menghargai Allah dengan menikmati relasi kasih dengan Allah. Yang lain hanya akan menghargai pemberian Allah untuk dinikmati di dunia. Tetapi mereka yang mencari Allah, kasih-Nya, pengenalan akan Dia, dan yang memiliki kerinduan untuk dekat kepada Dia, mereka inilah yang akan percaya kepada Yesus. (JP)

Yohanes 3:14-17