Kebangkitan Di Dalam Kristus

Reforming Heart - Day 468

Yohanes 11:17-27

Kebangkitan Di Dalam Kristus

Devotion from Yohanes 11:17-27

Bagian ini menunjukkan pengertian Yesus Kristus tentang kebangkitan yang berbeda dengan konsep kebangkitan yang dipahami oleh orang Yahudi. Ayat 17 mengatakan bahwa Yesus tiba setelah Lazarus empat hari dikuburkan. Waktu selama ini tentu telah membuat tubuh Lazarus mulai rusak. Kerusakan yang terjadi akibat kematian merupakan tanda terpisahnya seseorang dari berkat hidup yang diberikan oleh Tuhan. Tuhan menganugerahkan hidup bagi manusia di dalam dunia ini, tetapi kematian menaklukkan manusia dan memutuskan berkat itu bagi manusia. Keadaan inilah yang akan ditaklukkan oleh Yesus Kristus, sehingga Dia sengaja menunda kedatangan-Nya ke tempat Lazarus berada. Dia bukan hanya membangkitkan orang mati, Dia mengembalikan berkat Allah berupa kehidupan ke dalam tubuh yang telah rusak sekalipun. Yesus bukan hanya berkuasa untuk mengembalikan jiwa seseorang ke dalam tubuh, tetapi merestorasi kembali hidup manusia melalui merestorasi tubuh yang telah rusak. Ini adalah simbol dari kebangkitan final kita. Di dalam 1 Korintus 15:52-54 akan ada kebangkitan final di mana tubuh kita diubahkan menjadi tubuh yang tidak akan lagi dihancurkan oleh kematian. Tubuh baru ini menandakan kekalahan final dari kematian. Siapakah yang akan memberikan ini semua? Yesus Kristus. Paulus di dalam 1 Korintus 15 berbicara tentang kebangkitan Kristus sebagai yang menyebabkan kebangkitan tubuh kita terjadi. Kristuslah Sang Penakluk final kematian, dan Dia menyatakan tanda untuk hal ini dengan membangkitkan Lazarus.

Setelah itu, di bagian berikutnya (ay. 19) Yohanes menulis bahwa banyak orang Yahudi datang untuk menghibur Marta dan Maria yang berdukacita oleh karena kematian Lazarus. Ini juga bagian yang sangat penting, karena merekalah yang akan menjadi saksi tanda kemenangan Kristus atas kematian. Mereka akan melihat Yesus membangkitkan Lazarus. Orang-orang Yahudi ini sebagian besar akan menjadi percaya karena tanda besar yang Yesus kerjakan. Tidak ada alasan bagi orang Yahudi yang lain untuk tetap menolak Tuhan Yesus karena adanya banyak orang Yahudi yang Tuhan panggil menjadi percaya melalui peristiwa Lazarus. Kekerasan hati mereka tidak bisa ditoleransi karena tanda-tanda yang berlimpah telah Tuhan kerjakan. Jika yang membawa kabar tentang tanda-tanda Mesias yang Yesus kerjakan adalah para pengikutnya, maka orang-orang Yahudi yang menentang Dia pasti akan menolak. Tetapi jika ada sekelompok besar orang-orang Yahudi yang tadinya menentang Dia (ingin membunuh Dia – Yoh. 11:8) sekarang memberitakan tanda-tanda mukjizat itu, maka kekuatan berita tentang siapa Yesus menjadi tak tertahankan lagi.

Bagian selanjutnya, di ayat 20, dikisahkan Marta pergi menemui Yesus Kristus, dan terjadilah percakapan yang penting untuk mengajarkan kepada kita berita Injil yang Yesus Kristus ingin sampaikan kepada Marta. Marta mengatakan bahwa Tuhan Yesus akan melakukan sesuatu untuk memberikan ketenangan hati, baik kepada Marta maupun saudaranya, Maria. Marta beriman, tetapi tidak seperti yang seharusnya. Dia beriman bahwa Yesus akan mendoakan mereka dan Allah akan memberikan apa pun yang Dia minta, tetapi tidak tahu bahwa Yesus akan membangkitkan Lazarus (ay. 39). Ketika Yesus mengatakan bahwa Lazarus akan bangkit, Marta berpikir tentang kebangkitan pada hari penghakiman. Semua orang akan dibangkitkan pada hari penghakiman, dan Marta mengira Yesus sedang berbicara tentang hari itu. Tetapi kebangkitan pada hari penghakiman tidak membuat seseorang mengalahkan maut. Kebangkitan pada hari penghakiman adalah untuk dihakimi oleh Allah. Orang mati akan bangkit untuk dihakimi. Semua orang akan dihakimi! Siapakah yang dapat melewati penghakiman Allah dan dinyatakan benar? Tidak ada seorang pun. Ini bukan kebangkitan yang mengalahkan maut. Ini adalah kebangkitan yang akan mewujudkan kuasa maut yang memisahkan kita dari hidup di dalam Allah. Yesus Kristus tidak sedang berbicara tentang kebangkitan sebelum penghakiman. Yesus Kristus berbicara tentang kebangkitan yang membenarkan kita di penghakiman Allah. Kebangkitan yang memberi hidup yang kekal. Bukan hanya kebangkitan, tetapi hidup di dalam berkat Allah.

Menjawab ini, Yesus pun mengatakan kepada Marta bahwa Dialah kebangkitan dan hidup. Kebangkitan dan hidup hanya ada di dalam Yesus Kristus. Siapakah yang dapat memberikan ini kecuali Dia yang diperkenan oleh Allah dan yang mengalahkan maut? Hanya Yesus Kristus yang mengatakan ini dan membuktikannya dengan pekerjaan-Nya membangkitkan Lazarus. Yesus adalah kebangkitan dan hidup. Perkataan dan perbuatan-Nya membuktikan hal ini. Kalimat selanjutnya juga sama besarnya. Yesus mengatakan bahwa barang siapa percaya kepada Dia, orang itu akan hidup walaupun dia sudah mati. Siapa percaya kepada Yesus Kristus? Orang yang percaya kepada Dia akan memiliki hidup walaupun dia sudah mati. Dia mati dan dikubur, tetapi dia tetap hidup di hadapan Allah dan menantikan kebangkitannya. Jika kita percaya kepada Yesus Kristus, kita akan hidup walaupun kematian menjemput kita. Kita tetap hidup di hadapan Allah hingga saatnya maut ditaklukkan total, yaitu saat kebangkitan tubuh kita. Jika Yesus Kristus bicara tanpa ada tanda yang menyertai, tentu tidak ada gunanya mendengarkan Dia. Tetapi jika tanda yang membuktikan perkataan-Nya terus menerus dinyatakan, adakah alasan untuk tidak mendengarkan Dia?

Untuk direnungkan:
Tuhan Yesus memberikan pengajaran yang sangat besar. Dia menyatakan bahwa diri-Nya adalah kebangkitan dan hidup. Dialah yang mengalahkan maut. Jika kita telah percaya bahwa Dia telah mengalahkan maut, apakah dampaknya di dalam hidup kita? Sadarkah kita jika hidup dengan ditaklukkan maut pastilah hidup kita berbeda dengan hidup yang mengalahkan maut? Apakah mengalahkan maut itu perkara ringan? Apakah dengan percaya kepada Kristus dan maut telah ditaklukkan, lalu kita akan memperoleh hidup walaupun kita mati, semua itu merupakan hal sehari-hari yang biasa? Tentu tidak. Jika demikian, mengapa kita memperlakukannya seolah-olah hal yang biasa? Mengapa matinya kematian di dalam Kristus dan di dalam kita tidak mengubah cara kita hidup? Mengapa berita sebesar ini kita terima dengan biasa saja? Begitu banyak orang Kristen yang tidak sadar tentang iman Kristen yang demikian besar. Begitu banyak orang tidak percaya dengan berita Injil yang menaklukkan maut. Buktinya banyak orang Kristen hidup sama seperti orang yang belum mengalami maut telah ditaklukkan. Apakah bangkitnya Lazarus yang telah mati empat hari tidak cukup kuat untuk menjadi bukti bahwa Yesus Kristus berkata benar? Bahwa Dia menaklukkan maut? Bahwa Dia kebangkitan dan hidup? Jika bangkitnya Lazarus dan, pada akhirnya, bangkitnya Kristus adalah bukti yang kuat dan mutlak tentang perkataan Yesus ini, biarlah kita juga hidup dengan penuh kelimpahan di dalam Dia. Hidup dengan berani, hidup dengan penuh kemenangan, hidup dengan vitalitas yang sejati karena maut telah takluk. Jangan hidup dengan keadaan yang sama dengan orang-orang yang tanpa pengharapan.

Doa:
Tuhan, kami mau hidup bagi-Mu dengan penuh kemenangan. Biarlah kami hidup dengan berani, dengan bersandar kepada-Mu, dengan tidak takut apa pun karena maut telah Engkau taklukkan. Biarlah kami hidup dengan melihat kepada-Mu, menjalankah kehendak-Mu bagi kerajaan-Mu. Hidup kami milik-Mu, ya Tuhan, sebab Engkaulah yang memberikannya kepada kami. Kami yang mati telah Engkau bangkitkan, maka biarlah kuasa kebangkitan-Mu hidup dengan penuh di dalam kami. Terlalu banyak yang menggentarkan kami dan membuat kami mengompromikan iman Kristen kami. Ampuni kami dan mohon Tuhan pimpin, sehingga kami hidup dengan kuasa kebangkitan. (JP)

Yohanes 11:17-27