Kedatangan Pembawa Berita Damai

Reforming Heart - Day 479

Yesaya 52:7-12

Kedatangan Pembawa Berita Damai

Devotion from Yesaya 52:7-12

Bagian berikut menjadi seruan bahagia dari Yesaya. Dia menuliskan tentang keindahan yang sangat diharap-harapkan oleh umat Tuhan yang sedang mengalami kehancuran. Berita apakah yang sangat diinginkan oleh umat-Nya yang sedang tercerai-berai di tengah-tengah bangsa lain? Tidak ada berita yang lebih indah dibandingkan berita bahwa Allah, Raja atas umat-Nya, kembali untuk menyatakan takhta-Nya di Israel. Jika Allah telah menyatakan takhta-Nya kembali, maka Israel pasti akan dipulihkan dari keadaannya. Saat Yesaya menuliskan atau mengkhotbahkan bagian ini, Israel sudah terpecah dan Kerajaan Utara telah dibuang ke Asyur. Selain kehilangan sebagian besar sukunya, Israel juga terancam kehancuran total karena Yehuda sedang berada di dalam bahaya ditaklukkan juga oleh Asyur. Keadaan makin sulit karena Tuhan menyatakan nubuat melalui Yesaya bahwa Kerajaan Selatan, yaitu Yehuda, juga akan dibuang ke bangsa Babel. Apakah Tuhan telah melupakan umat-Nya? Apakah Tuhan telah sedemikian marah (Rat. 5:22)? Apakah tidak ada pengharapan murka Tuhan akan reda? Ternyata Tuhan tidak murka untuk selamanya (Mi. 7:18). Dia menyatakan kembali bahwa Israel adalah milik-Nya dan Yerusalem adalah kota pilihan-Nya. Tuhan mengumpulkan umat-Nya kembali dengan mendeklarasikan bahwa Dialah Raja atas Israel. Maka Yesaya mengatakan, “alangkah indah kedatangan orang yang membawa berita bahwa Tuhan telah mengampuni umat-Nya.” Inilah berita paling indah bagi orang-orang yang rindu kembali kepada Tuhan. Inilah berita paling manis di telinga orang-orang yang sadar betapa Tuhan telah murka. Tuhan masih mau mengampuni. Berita ini pasti terdengar begitu indah bagi orang-orang yang sadar besarnya murka Tuhan jika murka-Nya itu telah menyala. Tetapi orang-orang yang tidak tahu hal ini akan memandang remeh pengampunan Tuhan. Pengampunan Tuhan akan dipermainkan dan dianggap murahan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak berbagian di dalam pengampunan itu. Tuhan hanya akan mengampuni orang yang takut akan Dia. Orang-orang yang mau kembali kepada Dia dengan rendah hati dan tulus. Orang-orang yang sadar akan dosa dan keadaannya yang cemar. Orang-orang yang memohon belas kasihan Tuhan dan pengampunan Tuhan. Mereka inilah yang akan melihat berita pengampunan itu sebagai pengharapan terbesar bagi mereka.

Siapa sajakah orang-orang yang bersorak sorai mendengar berita kembalinya Tuhan ke Yerusalem? Mereka yang merindukan Tuhan, inilah kelompok orang-orang yang akan bersorak sorai karena Tuhan menyatakan diri-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Mereka sangat rindu kekudusan Tuhan kembali dinyatakan di tengah-tengah Israel. Mereka sangat tersiksa jika harus hidup di tengah-tengah orang-orang yang mengabaikan Tuhan. Mereka sangat rindu bisa kembali beribadah kepada Tuhan di Yerusalem (Mzm. 42:5). Sebaliknya, orang yang mengabaikan Tuhan, yang senantiasa menjalani hidup tanpa Tuhan, mereka tidak akan merasa tersiksa dengan absennya Tuhan. Jika Tuhan meninggalkan umat-Nya pun mereka tidak merasa rugi. Mereka hanyalah orang-orang bodoh yang dewanya adalah uang atau kebahagiaan sementara. Mereka tidak pernah bisa menikmati relasi dengan Tuhan. Mereka selamanya terkurung di dalam kebodohan menikmati hal yang fana dan mengabaikan Tuhan yang menopang hidup mereka.

Tetapi umat-Nya yang sejati menantikan saat di mana Tuhan memulihkan kembali relasi-Nya dengan umat-Nya. Mereka sangat rindu mendengar bahwa Tuhan telah datang untuk kembali menjadi Raja atas Israel. Tetapi kapankah ini terjadi? Kapankah berita sorak sorai ini dinyatakan? Ketika Israel kembali ke pembuangan? Tidak. Sebab setelah mereka kembali dari pembuangan pun tetap tidak ada satu orang raja keturunan Daud yang diurapi. Maka sebenarnya sorak sorai ini baru bisa digenapi ketika Tuhan Yesus datang. Kedatangan Tuhan Yesus itulah kedatangan Allah yang menjadi Raja atas umat-Nya. Yesuslah Sang Raja keturunan Daud. Dialah Sang Mesias yang dijanjikan. Dialah berita sukacita yang diteriakkan oleh pembawa berita damai itu. “Sudah datang! Sudah datang Raja kita, Allah segenap pasukan malaikat!” Yesuslah yang dimaksud. Dialah yang mengklaim kembali takhta Daud untuk Allah. Dialah yang menggenapi semua janji Allah tentang Sang Mesias yang akan memerintah. Dialah wakil sejati dari Allah, gambar sejati dari Allah, yang akan menguasai bumi dan menaklukkan seluruh ciptaan (Kej. 1:28).

Di dalam ayat 9 dan 10 dikatakan Allah akan menghibur dan menyelamatkan umat-Nya. Itulah sebab mengapa Yesus datang. Dia akan menjadi Raja atas umat tebusan yang memperoleh penghiburan mereka dari Dia. Dia menebus umat-Nya dengan nyawa-Nya. Dia tidak berperang dengan bangsa-bangsa lain untuk memenangkan umat-Nya ini. Dia tidak menaklukkan satu bangsa pun untuk menebus umat-Nya. Tetapi Dia menaklukkan maut! Dia mengalahkan apa yang selama generasi demi generasi manusia tidak ada yang sanggup kalahkan, yaitu maut. Dari Adam hingga saat ini, pernahkah ada orang yang menang atas maut? Sudah mati, tetapi mengalahkan maut. Mengalahkan maut bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang percaya kepada Dia. Apakah ada? Tidak ada! Tidak ada kecuali Yesus Kristus! Dialah yang menebus umat-Nya dengan mengalahkan musuh terbesar, yaitu maut.

Lalu ayat 10 juga mengatakan bahwa semua bangsa, bahkan hingga ke ujung dunia, akan melihat keselamatan yang Allah berikan melalui Yesus Kristus. Yesus menebus manusia yang adalah kaum pilihan Allah. Kaum pilihan yang akan menerima Dia dan beriman kepada Dia sebagai Juru Selamat mereka. Dari manakah mereka? Mereka akan datang dari berbagai bangsa. Para murid akan menjadi pembawa berita yang membawakan kabar ini ke seluruh dunia untuk menarik kembali umat pilihan Tuhan yang tersebar di seluruh bumi. Umat pilihan yang dipanggil dari bangsa-bangsa di seluruh bumi. Keselamatan ini akan terus menyebar karena adanya pembawa-pembawa berita yang sangat gigih dan tekun memberitakan Injil.

Setelah umat pilihan dari berbagai bangsa ini mendengar berita sukacita itu, maka mereka harus meninggalkan tempat mereka diperbudak, dan datang ke Tanah Perjanjian itu. Israel harus keluar dari tengah-tengah bangsa Babel dan kembali ke tanah Kanaan yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Di dalam Perjanjian Baru, seluruh umat pilihan harus keluar dari perbuatan dosa dan keadaan cemar yang membelenggu mereka, lalu datang kedalam kelompok umat pilihan lainnya untuk membentuk persekutuan. Inilah gereja! Gereja adalah kumpulan kaum pilihan dari berbagai bangsa, dari seluruh penjuru bumi, keluar dari keadaan lama mereka, dan menjadi bagian dari gereja Tuhan. Yesus adalah kabar baik yang diberitakan sehingga kita dari tempat-tempat yang sangat jauh dapat dimenangkan bagi Kristus. Kita yang sekarang telah menjadi bagian dari umat Tuhan, kiranya kita pun boleh menjadi pembawa berita sukacita itu. Kita memberitakan bahwa Sang Raja, yang mempunyai otoritas untuk memusnahkan kita di dalam penghukuman-Nya, sekarang memanggil kita untuk diperdamaikan dengan diri-Nya. Dia bahkan memberikan nyawa-Nya sebagai tanda perjanjian damai yang Dia tawarkan ini. Tetapi, sebelum memberitakan Injil Kristus, sudahkah kita menjadi orang-orang yang bersukacita dan bersorak-sorai sebab Sang Raja, yaitu Kristus, telah datang dan telah menjadi penebus dan penyelamat kita semua dengan kematian-Nya di kayu salib? (JP)

Yesaya 52:7-12