Pembangunan Dimulai

Reforming Heart - Day 177

Nehemia 3:1-32

Pembangunan Dimulai

Devotion from Nehemia 3:1-32

Bagian ini mengisahkan tentang kemampuan Nehemia mengoordinasi pekerjaan membangun tembok Yerusalem. Bagian ini juga mengisahkan tentang kerja sama dari seluruh lapisan orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem. Golongan imam ikut berbagian membangun tembok. Bahkan yang lebih dulu ikut membangun adalah Elyasib, sang imam besar. Jika imam besar saja sudah ikut membangun, maka pasti yang lain akan tergerak untuk membangun bersama-sama. Pemimpin agama di Israel menangkap visi ini, lalu seluruh bawahannya akan mengerjakan bersama-sama dengan sang imam besar. Bukan hanya imam besar, orang-orang Yerikho ikut juga membangun meskipun yang dibangun bukanlah kota tempat mereka berasal. Mulai dari pintu gerbang lengkap dengan balok dan palang, serta segala tembok yang telah runtuh, hingga menara penjagaan dari tembok kota itu, semua diperbaiki dengan bekerja sama oleh orang-orang Yahudi itu.

Pasal ini mengisahkan hal yang sangat penting tentang kesehatian dari setiap kaum keluarga dari Israel. Adanya kesehatian dan kesamaan visi, serta kerja sama dalam mewujudkan semua itu, itulah yang sedang diusahakan oleh Nehemia. Tidak ada gunanya jika seluruh Israel kembali ke tanah mereka hanya untuk membangun rumah dan keamanan mereka masing-masing tanpa peduli apa yang terjadi pada suku-suku yang lain dari Israel. Umat Tuhan tidak dipanggil untuk memberikan fokus pandangan utama kepada diri, tetapi kepada Allah dan orang lain. Tuhan menuntut kita untuk melakukan dua hal itu, yaitu mengutamakan Allah dan mendahulukan orang lain. Mengasihi Allah dengan segenap keberadaan kita dan mengasihi sesama sesuai dengan perintah Tuhan, inilah syarat untuk hidup di hadapan Allah dengan berkenan kepada-Nya. Hal ini tidak mungkin ada di dalam diri kita jikalau fokus hidup kita adalah diri kita sendiri. Jika kita terus memelihara sifat egois, maka Tuhan yang nanti akan menghakimi kita.

Selain mengisahkan tentang kerja sama karena sama-sama tergerak oleh visi yang dibagikan oleh Nehemia, bagian ini juga mengajarkan tentang pekerjaan masing-masing orang sebagai pekerjaan yang kecil dan parsial jika tidak digabungkan dengan pekerjaan orang lain. Tidak seorang pun menjadi tokoh utama dengan membangun seluruh tembok. Semua turut berbagian bersama-sama. Tidak ada orang yang lebih penting dari yang lain, semua memerlukan orang lain supaya apa yang mereka kerjakan sesuai dengan bagian mereka menjadi utuh dan lengkap.

Pembangunan tembok ini bukan dilakukan hanya demi keamanan penduduk kota Yerusalem saja, tetapi juga sebenarnya merupakan suatu pernyataan politik bahwa kota, bahkan seluruh bangsa Israel, akan direstorasi kembali. Inilah yang membuat para gubernur yang diangkat oleh Persia sangat tidak setuju dengan pembangunan tembok ini. Ini jugalah yang membuat risiko bagi orang-orang yang membangun tembok. Mereka sangat berpotensi dianggap sebagai pemberontak yang berusaha memerdekakan diri dari kuasa politik Persia. Israel adalah daerah jajahan Persia, dan setiap pembangunan tembok di daerah jajahan adalah lambang pemberontakan kepada bangsa yang menjajah. Hanya karena mujizat dari Tuhan sajalah tembok itu dapat mulai dibangun, dan hanya karena penyertaan Tuhan sajalah tembok itu dapat diselesaikan. Tuhan sedang memulihkan kembali wilayah Israel dan Yerusalem dengan perjanjian, yaitu bahwa jika Israel tetap setia mengikuti Tuhan, maka semua janji pemulihan yang Tuhan nyatakan akan terlaksana. Tetapi janji pemulihan ini mencakup dua hal yang sangat penting, yaitu kedatangan Sang Mesias yang harus menderita terlebih dahulu, barulah setelah itu Sang Mesias itu akan datang sebagai raja yang memerintah atas seluruh bangsa-bangsa.

Untuk direnungkan:
Ada tiga hal yang dapat kita renungkan dalam bagian ini. Yang pertama adalah pekerjaan Tuhan selalu dikerjakan karena ada visi dari Tuhan. Pekerjaan Tuhan dinyatakan di dalam sejarah oleh orang-orang yang Tuhan gerakkan untuk memahami apa yang Tuhan sedang kerjakan, dan melalui orang-orang yang Tuhan gerakkan ini jugalah visi itu akan sampai kepada lebih banyak orang lain lagi. Inilah cara umat Tuhan menyatakan karya Tuhan di dalam sejarah. Tidak ada pekerjaan yang Tuhan kerjakan melalui seseorang tanpa didahului dengan pernyataan tentang visi dari pekerjaan Tuhan itu kepada orang tersebut. Visi ini yang menggerakkan orang tersebut untuk berani berjuang menghadapi segala tantangan dengan terus bersandar kepada Tuhan dan berserah kepada kehendak Tuhan sambil mengikuti pimpinan-Nya dengan setia. Visi ini juga yang akan menular kepada yang lain. Orang lain akan tergerak bukan karena diperintah atau diberikan tawaran duniawi, tetapi karena dia juga telah menangkap visi itu dan digerakkan juga oleh Tuhan untuk menjalankan visi itu dengan setia. Nehemia tidak memakai perintah atau paksaan atau insentif berupa uang atau janji-janji muluk yang lain, tetapi dia membagikan gerakan dari Tuhan tentang pembangunan kembali Israel. Inilah yang membuat begitu banyak orang Yahudi tergerak untuk mengerjakan proyek ini bersama-sama. Membagi visi, bukan tawaran-tawaran yang membuat orang menjadi lemah dan egois, itulah yang dikerjakan oleh orang-orang yang sudah digerakkan oleh Tuhan untuk melayani Dia. Ini jugalah yang seharusnya kita miliki waktu mengerjakan panggilan yang Tuhan berikan. Kita tergerak mengerjakannya setelah menangkap visi yang sama dari orang lain. Kita juga harus menjadi saluran agar mampu membangkitkan lebih banyak lagi orang yang akan terlibat di dalam pekerjaan Tuhan. Kita harus menjadi yang menerima visi dan yang men-share-kan kembali ke orang-orang lain.

Hal kedua yang dapat kita renungkan adalah pekerjaan itu dilakukan oleh banyak orang bersama-sama. Semua memerlukan orang lain dan semua orang tidak dapat menjadi satu-satunya orang yang mengerjakan semuanya. Kita tidak akan sanggup sendirian. Itulah sebabnya pembangunan pekerjaan Tuhan di dunia juga memerlukan banyak orang-orang Kristen, yaitu mereka yang dipanggil karena sudah melihat pengorbanan-Nya yang agung dan rindu untuk mengerjakan segalah hal yang bersama-sama dengan orang Kristen lainnya. Kesadaran bahwa kita memerlukan orang lain untuk menggenapi panggilan Tuhan membuat kita tidak memisahkan antara kehidupan rohani pribadi kita bersama Tuhan dengan kehidupan sosial kita, terutama dengan Saudara-saudara seiman.

Hal ketiga adalah keberanian orang-orang Yahudi itu untuk membangun di tengah-tengah risiko yang besar membuktikan bahwa dorongan dari visi yang menggerakkan mereka untuk melakukan sesuatu lebih besar dari rasa takut mereka. Ini juga yang harus terus menerus kita ingat ketika kita bekerja bagi Tuhan kita. Begitu banyak hal yang dipakai setan untuk membatalkan atau membelokkan pekerjaan bagi Tuhan, dan salah satunya adalah rasa takut. Takut akan ancaman, takut akan bahaya perang, takut akan konflik dengan orang-orang lain, semua ini membuat kita tidak dengan segenap hati melayani Tuhan. Tetapi orang yang digerakkan visi dari Tuhan tidak akan mudah diajak kompromi. Jika kita telah sungguh-sungguh digerakkan oleh Roh Kudus Tuhan, maka kita harus penuh dengan kasih dan semangat untuk melewati segala bentuk tantangan yang terjadi di dalam hidup kita.

Doa:
Ya Tuhan, gerakkanlah kami dengan visi yang berasal dari Tuhan. Bimbing kami untuk terus setia melayani Tuhan dan terus disegarkan hari demi hari. Bimbing kami juga untuk mampu membagikan visi itu kepada banyak orang di sekeliling kami, sehingga mereka juga tergerak untuk melayani Tuhan di dalam bidang mereka masing-masing dengan didorong oleh visi yang sama. Kami juga memohon penyertaan-Mu bagi setiap kami sehingga kami dapat memiliki iman, pengetahuan, dan pelayanan yang kami lakukan dengan bersandar pada kekuatan-Mu saja. Ajarkan kami juga, ya Tuhan, agar kami hidup di dalam kerja sama yang baik untuk menjalankan misi yang sama. Antara satu dengan yang lain dapat saling melengkapi sehingga kami sungguh-sungguh dipakai Tuhan untuk berbagian dengan rancangan-Mu yang agung ini. (JP)

Nehemia 3:1-32