Pada artikel sebelumnya, “Belajar Theologi: Apa dan Bagi Siapa?”, kita telah membahas bahwa objek dari theologi adalah pengetahuan akan Allah. Namun, kita perlu mengingat bahwa Allah tidak sama dengan
Pdt. Stephen Tong pernah mengatakan, “To understand God, you must stand under God.” Ini adalah sebuah kalimat sederhana yang perlu kita renungkan lebih dalam, yaitu mengenai sikap hati kita saat
Pada artikel-artikel sebelumnya, kita mempelajari pentingnya belajar theologi. Namun, sering kali pendekatan kita dalam belajar theologi dibentuk oleh zaman dan bukan oleh Alkitab itu sendiri.
Augustinus, seorang theolog yang juga dikenal sebagai salah satu bapak gereja yang sangat penting dalam sejarah kekristenan, pernah mengatakan sebuah kalimat, “Credo ut Intelligam” atau saya percaya
Sebagai pemuda Kristen Reformed, kita dipanggil untuk mengenal Allah dengan sungguh-sungguh. Namun, bagaimana kita bisa mengenal Allah? Apakah kita hanya mengandalkan pengalaman pribadi, pemikiran
Bagaimana kita dapat mengenal Allah dengan benar? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita coba menjawab, bagaimana kita bisa mengenal seseorang? Kalau kita melihat ada orang yang makan ayam goreng
Thomas Aquinas meringkas theologi sebagai disiplin yang diajarkan oleh Allah, mengajarkan tentang Allah, dan memimpin kita kepada Allah. Pengenalan akan Allah adalah inti dari theologi. Orang Kristen
Theologi sering kali dipisahkan dari ilmu yang lain karena dianggap tidak memiliki relevansi dengan ilmu tersebut. Alasan-alasan seperti tidak aplikatif atau hanya berkaitan dengan moral dan spiritual
Sering kali pembelajaran theologi dianggap sebagai wilayah rohani atau moral saja. Theologi dianggap tidak memiliki relevansi dengan bidang studi yang lain. Akibatnya, pembelajaran theologi menjadi
Antusias pembelajaran theologi yang makin redup adalah salah satu masalah yang terjadi di dalam kehidupan orang Kristen, khususnya kalangan pemuda saat ini. Salah satu alasannya adalah anggapan kurang