Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.

Pengakuan Iman Rasuli

Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.

28 November 2022

“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” (1 Korintus 15:17)
Kebangkitan Kristus adalah salah satu inti dan fondasi dari iman Kristen. Jikalau kebangkitan Kristus hanya sebuah dongeng, maka iman Kristen pun akan menjadi iman yang palsu, yang sia-sia. Jikalau Kristus bukan Allah yang kekal dan tidak berdosa, maka kita tidak mungkin mendapatkan kekuatan dan penghiburan dari kepercayaan kita kepada-Nya. Hanya Kristus yang tidak ditelan oleh kematian, yang dapat memberikan harapan dan jaminan kepada kita akan kehidupan kekal. Dan hanya Kristus yang suci dan tidak ditelan kematian oleh karena dosa, yang dapat memberikan jaminan bahwa dosa kita dapat diampuni melalui kepercayaan kita kepada-Nya. Oleh karena itu kebangkitan Kristus adalah hal yang sangat fundamental bagi kita orang-orang percaya.
Pengakuan Iman Rasuli menuliskan dengan jelas bahwa Kristus bangkit pada hari yang ketiga. Mengapa waktu kebangkitan Kristus begitu penting untuk kita akui di dalam pengakuan iman kita? Setidaknya ada 2 alasan untuk hal tersebut:
Pertama, Kristus tidak bangkit lebih awal dari hari yang ke-3 agar kebenaran mengenai kematian-Nya dapat dipastikan oleh dunia ini, karena seseorang yang mati hingga hari yang ke-3 pasti dianggap sebagai seseorang yang sudah benar-benar mati dan konsep ini juga yang dipercaya di dalam tradisi Yahudi.
Kedua, Kristus tidak bangkit lebih lama dari hari yang ke-3 karena makin lama Ia mati dan tidak bangkit, makin lemah iman dari para murid-Nya karena dengan bangkit pada hari ke-3 saja banyak murid sudah meragukan akan kebangkitkannya. Selain itu, kebangkitan-Nya pada hari yang ke-3 sudah dinubuatkan di dalam Kitab Yunus.
Setidaknya dengan dua alasan ini kita dapat dengan yakin menyatakan bahwa Kristus benar-benar bangkit dari kematian-Nya. Hal ini bukan sekadar rekayasa atau kebohongan tetapi sebuah kebenaran yang dapat kita terima dengan teguh.
Lalu, apa signifikansi dari kebangkitan Kristus bagi kehidupan orang-orang percaya? Setidaknya ada 3 hal yang menjadi signifikasinya:
Pertama, kebangkitan Kristus menjadi jaminan bahwa umat percaya juga akan terlepas dari jerat dosa dan dibangkitkan bersama-sama dengan-Nya. Ia adalah satu-satunya Juruselamat yang tidak ditelan oleh kematian, sehingga dengan yakin kita dapat percaya kepada-Nya bahkan seluruh hidup-Nya menjadi teladan bagi kita.
Kedua, kebangkitan Kristus pun menjadi alasan untuk kita menjalankan kehidupan yang baru di dalam-Nya. Kita tidak lagi menjadi orang yang masih hidup di bawah jerat dosa. Kita tidak lagi hidup seperti orang yang sedang menuju kematian. Namun, kita hidup sebagai umat yang sudah mendapatkan kehidupan baru, di mana gambar dan rupa Allah telah direstorasi. Hal inilah yang menjadi dasar bagi kita membangun kehidupan rohani kita di dalam kebenaran dan kekudusan. Karena kita tidak lagi hidup bagi diri dengan segala hasrat berdosa, tetapi kita kembali hidup sebagaimana gambar dan rupa Allah yang seharusnya. Kita hidup untuk memuliakan Allah dan menyatakan kebenaran-Nya di dalam dunia ini.
Oleh karena itu kebangkitan Kristus yang ketiga adalah sebuah pernyataan iman yang sangat penting bagi orang Kristen. Karena ini menjadi dasar dan nilai bagi iman dan seluruh kepercayaan orang Kristen. Karena Kristus benar-benar mati dan Ia juga benar-benar bangkit, maka seluruh yang kita imani dan kerjakan sebagai orang percaya bernilai bahkan fundamental bagi kita maupun bagi dunia ini.
(SL)