Menghindari konflik dan hidup berbahagia sudah menjadi tema penting bagi kehidupan banyak orang di zaman ini. Penderitaan dipandang sebagai sesuatu yang sangat negatif. Bukan hanya bagi orang-orang non Kristen, bahkan bagi orang Kristen sekalipun tema ini sering dianggap sesuatu yang sial, negatif, dan harus dihindari. Tentu saja menderita karena dosa sendiri adalah sesuatu yang sia-sia, tetapi sebagai seorang Kristen, menderita bagi Kristus justru adalah hal yang tidak patut kita hindari.
Melihat kisah murid-murid Tuhan Yesus, begitu banyak penderitaan terjadi pada mereka bukan karena dosa mereka sendiri. Mereka menderita karena menyebarkan Injil tentang Yesus Kristus. Mungkin sebagian orang akan mengatakan murid-murid Tuhan Yesus begitu bodoh memberitakan Injil sampai bisa kena tangkap, bahkan sampai dibunuh. Ada juga yang mungkin mengagumi mereka, tetapi tidak ingin menjadi seperti mereka. Mungkin ada juga yang benar-benar hidupnya meneladani mereka, memberitakan Injil dengan giat tanpa takut menderita. Akan tetapi, sebenarnya apa yang membuat orang-orang ini begitu rela menderita bagi Kristus?
Kisah Para Rasul 5:41 mengatakan, "Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.” Inilah yang mereka sadari, yaitu menderita bagi Kristus adalah sebuah anugerah yang dilayakkan oleh Tuhan sendiri. Kunci menderita bagi Kristus adalah "kelayakan". Jadi jangan pernah mengira bahwa hidup yang selalu nyaman dan berbahagia adalah anugerah yang indah di dalam Tuhan. Jangan-jangan ketika kita tidak pernah menderita bagi Kristus, itu disebabkan karena kita memang tidak layak menderita bagi-Nya.
Demikian juga, jangan sekali-kali berpikir, jikalau kita tidak menderita karena Kristus, hidup kita sedang baik-baik saja dan sedang diberkati Tuhan dengan limpahnya. Jangan-jangan Tuhan dari atas melihat bahwa sebenarnya kita tidak layak menderita bagi Tuhan. Kita tidak berkualifikasi untuk menderita bagi Dia, kita tidak cukup mutu untuk menderita bagi Dia, dan kita tidak cukup untuk mewakili Dia. Maka, marilah sadar bahwa menderita bagi Kristus adalah sebuah anugerah yang tidak mungkin dialami oleh orang-orang non Kristen. Hanya orang Kristen yang layak sajalah yang diberikan kesempatan untuk menderita bagi Kristus. Karena itu, permohonan doa seorang Kristen seharusnya bukan kebahagiaan di dalam dunia, melainkan supaya kita dilayakkan untuk hidup dan menderita bagi-Nya.(SW)