Mungkinkah Mengenal Allah? (1)

Christian Life

Mungkinkah Mengenal Allah? (1)

8 September 2025

Di dalam sejarah, Bapa-bapa gereja sangat menekankan transendensi Allah, sehingga kita seakan-akan tidak dapat mengenal Allah. Memang benar secara eksistensi Allah, manusia yang terbatas tidak mungkin bisa mendefinisikan Allah yang tidak terbatas (Ayb. 11:7). Akan tetapi di dalam Alkitab, Allah tidak pernah memperkenalkan diri-Nya secara abstrak. Kita perlu tahu bahwa Alkitab sifatnya antropomorfis atau di dalam bahasa manusia, sehingga ketika Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kita, kita sedang mengenal Allah di dalam berelasi dengan Dia.
Menurut Berkhof, manusia memiliki kesempatan untuk mempelajari tentang Allah. Pembelajaran tersebut harus didasarkan oleh 2 presuposisi, yaitu (1) Allah ada, dan (2) Allah telah mewahyukan diri-Nya di dalam Alkitab. Maka itu, sebenarnya sangat mungkin bagi kita untuk mempelajari tentang Allah. Akan tetapi kedua presuposisi ini tidak boleh dipisahkan. Kita tidak dapat mempelajari tentang Allah kalau kita hanya mengatakan Allah ada. Kita juga tidak dapat mengatakan Allah mewahyukan diri-Nya kalau kita tidak pernah mengakui Allah ada.
Jikalau kita hanya mengatakan bahwa Allah ada, belum tentu kita bisa mengenal-Nya. Orang-orang agnostik juga mengatakan bahwa Allah ada, tetapi bagi mereka Allah tidak dapat dikenal karena Allah berbeda dengan manusia. Mereka juga mengatakan apabila Allah dapat dikenal, berarti Allah sudah menjadi Allah yang terbatas yang diikat oleh pemikiran manusia. Orang-orang seperti ini sebenarnya adalah orang-orang yang tidak mempedulikan Allah ada atau tidak, sehingga mereka juga tidak pernah peduli dengan wahyu yang sudah diberikan oleh Allah.
Sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa Allah ada dan Allah telah mewahyukan diri-Nya kepada kita melalui Alkitab. Dr. Orr mengatakan bahwa kita memang tidak mungkin bisa mengenal Allah secara tuntas sebagai Pribadi yang Absolut. Tetapi kita bisa mengenal-Nya sejauh Dia mewahyukan diri-Nya di dalam berelasi dengan kita. Oleh karena itu pembelajaran firman Tuhan adalah hal yang sangat penting di dalam kita mengenal Allah. Jikalau kita tidak pernah peduli dengan pembacaan firman dan berdoa di dalam keseharian kita, maka sebenarnya kita tidak ada bedanya dengan orang-orang atheis atau orang-orang agnostik di dalam kehidupan kita. Sebagai orang Kristen kita seharusnya sadar bahwa Allah bukan hanya ada, tetapi Allah juga sudah mewahyukan diri-Nya kepada kita, sehingga ada kemungkinan bagi kita untuk mengenal Allah. Maka itu, marilah kita membaca firman dan berdoa setiap hari, supaya makin hari kita makin mengenal Allah dan mengenal kehendak-Nya bagi dunia, bagi umat-Nya, maupun bagi kita. (STP)