“Wahh.. tanamanku bertambah tinggi dan bunganya mulai mekar”, kata sang petani. Petani ini sangat mengharapkan tanamannya bertumbuh dengan baik. Bukan hanya bertumbuh saja, si petani pasti ingin melihat buah yang dihasilkan. Dia berharap buahnya lebat, besar, dan memiliki rasa manis. Petani selalu menjaga dan memelihara tanamannya. Ia sangat memperhatikan kondisi tanah, apakah kurang air? Atau kurang nutrisi? Atau mungkin ada dahan yang menghalangi sinar matahari? Petani menanam, merawat, dan menyediakan segala hal yang diperlukan untuk tanaman ini bertumbuh, berkembang, dan berbuah lebat. Saat tiba waktunya, petani ini berharap bisa mendapatkan buah yang lebat dan manis.
Seperti petani ini, kita senantiasa ingin mendapatkan “buah” atau hasil dari semua hal yang kita usahakan. Jika kita pebisnis, pasti ingin bisnis kita bertumbuh dan menghasilkan profit yang banyak. Jika kita pelajar, kita ingin pengetahuan kita terus bertambah, makin pintar. Jika kita pekerja, kita ingin kemampuan dan pengetahuan kita bertumbuh dan bisa mengerjakan lebih banyak hal lagi atau mendapatkan gaji yang lebih besar. Tetapi mari kita sekali lagi melihat, adakah diri kita seperti petani tadi yang memperhatikan segala hal agar tanamannya bertumbuh? Segala hal sampai yang paling kecil sekalipun kita perhatikan, adakah? Adakah kita sebagai pelayan Tuhan, sebagai pemuda gereja, memperhatikan segala hal dalam hidup kita yang membuat orang lain, gereja, dan pelayanan Tuhan bertumbuh, berkembang, dan berbuah lebat? Adakah iman kita bertumbuh makin mengenal akan keinginan, perasaan, dan kerinduan akan Allah? Selayaknya kita pemuda selalu ingin bertumbuh mengenal pacar, maka jauh lebih dari itulah seharusnya kerinduan kita makin bertumbuh mengenal Allah.
Kekristenan mengajarkan bahwa bertumbuh secara rohani bukanlah seperti masuk ke dalam goa dan bertapa, melainkan belajar mengenal Allah lewat seluruh wahyu-Nya, baik itu firman-Nya yaitu Alkitab dan seluruh alam ciptaan ini. Allah tidak pernah berhenti menyatakan diri-Nya sebagai Allah Tritunggal kepada kita. Bertumbuh secara rohani artinya menyadari akan adanya Allah Tritunggal di tengah-tengah dunia ini. Dia yang mencipta, menebus, dan menopang dunia ini. Allah yang menciptakan saya. Allah yang menebus saya. Allah yang memberitahukan kepada saya tentang rencana-Nya. Allah yang memelihara dan menopang saya untuk menjalankan kehendak-Nya dalam hidup saya. Allah yang menganggap saya, anak muda yang bodoh dan sembrono ini, sebagai rekan kerja Allah (1Kor. 3:9).
Maka, mari sekali lagi kita menyadari betapa kurangnya kita merindukan akan Allah. Terlalu banyak hal lain yang mengisi hati kita dan begitu sedikit ruang bagi Allah dalam hidup kita. Mari kita kembali belajar menumbuhkan kerinduan mengenal Allah. Kita kembali membaca Alkitab dengan hati yang terbuka dididik oleh Allah. Kita kembali merenungkan hidup yang kita jalankan dan menyadari akan pekerjaan Allah di sekitar kita. Mari sekali lagi kita memohon anugerah Tuhan untuk mempertumbuhkan kita dalam segala hal ke arah Kristus dan meminta Tuhan memberkati hidup kita agar berbuah, mendatangkan berkat/shalom bagi orang lain, dan menjadi selayaknya rekan sekerja Allah di tengah-tengah dunia ini. (DB)