Berubah Dong

Christian Life

Berubah Dong

15 March 2021

Berubah, kata ini sangatlah kita sukai dan sekaligus tidak kita sukai. Kita suka kalau orang lain berubah sesuai maunya kita. Kalau orang tersebut tidak berubah, kita menganggap bahwa dia tidak mau belajar menjadi lebih baik. Sebaliknya kita benci kalau ada perubahan di sekitar kita yang menganggu kenyamanan kita. Kita lebih suka kondisi status quo. Keadaan yang memang begitu dan kita nyaman dengannya, jangan lagi diubah. Saat itu, kita melihat perubahan itu merugikan dan mengganggu, bukan lagi membangun. Kita juga tidak suka kalau kita yang diminta berubah. Buat kita perubahan demikian menganggu kenyamanan kita. Kita akan menuntut orang menerima apa adanya kita. Ketika orang tidak bisa menerima kita, kita menganggap orang tersebut tidak penuh pengertian, tidak ada cinta kasih. Tetapi tidak demikian ketika ada orang lain yang mengalami hal seperti kita, kita menuntut dia harus berubah, dan kalau orang tersebut tidak berubah, kita menganggap orang tersebut tidak mau sungguh-sungguh hidup bagi Tuhan.

Perubahan seperti apakah yang harus kita alami dan jalani? Jawaban yang pasti adalah bukan seperti apa yang kita kehendaki, juga bukan berdasarkan apa yang orang lain kehendaki, tetapi berdasarkan kehendak Tuhan dan kebenaran firman-Nya. Tidak ada yang tidak berubah di dunia ini karena dunia ini hanyalah sementara. Alam berubah, manusia pun berubah, seluruh dunia ciptaan harus berubah. Sebagai orang Kristen, perubahan yang dituntut dan pasti hadir dalam hidup kita adalah bersifat progressive sanctification. Tuntutan perubahan diri ini bukan hanya semata perubahan perilaku atau perubahan moral tetapi perubahan yang mendasar, di mana kita makin hari makin menyerupai Kristus. Oleh karena itu tidak mungkin ada perubahan seperti ini tanpa adanya pengenalan akan Tuhan dan firman Tuhan dengan benar serta ketaatan total dalam menjalankan firman-Nya.

Progressive sanctification bukanlah suatu proses instan yang mendadak langsung jadi. Tetapi merupakan proses seumur hidup yang dimulai dari ketaatan kepada firman di dalam hal-hal yang jelas diperintahkan, dalam kehidupan keseharian, dan dalam arah hati kita. Marilah kita belajar berubah, seperti yang difirmankan-Nya dalam Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Kiranya Allah menolong kita. (DS)