Buat Apa sih ke Gereja?

Devotion

Buat Apa sih ke Gereja?

24 June 2024

Ibrani 10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Semenjak pandemi kita makin membiasakan diri dengan gaya hidup baru. Gaya hidup online, belanja online, kuliah online, kerja online, ibadah juga online. Saat sekarang pandemi sudah berakhir, apakah salah jika kita tetap beribadah secara online? Atau setidaknya 50:50 seperti di kantor. Terkadang online, kalau tidak ada kegiatan baru offline? Bukankah esensi dari ibadah adalah seluruh hidup kekristenan kita yang memuliakan Allah? Allah juga dapat hadir di dalam rumah saya bukan?
Karya penebusan Tuhan adalah sarana, dan ibadah adalah tujuannya. Beribadah berarti kita mengakui dan memuji kebesaran Tuhan yang telah menebus kita. Kita mengakui-Nya dengan mendengarkan firman-Nya dan melakukan segala perintah-Nya. Memuji-Nya karena Ia adalah Allah yang hadir di tengah-tengah kita. Jelas ini semua adalah hal yang harus kita lakukan dalam keseluruhan hidup kita, bahkan ketika makan dan minum pun kita seharusnya memuji Tuhan. Ibadah bukan sekadar satu segmen dalam hidup kita dan juga bukan sekadar 2-3 jam di hari Minggu di antara 168 jam di hidup kita setiap minggunya. Lalu apa yang membuat ibadah di hari Minggu menjadi spesial?
Alkitab menyatakan bahwa Allah secara khusus hadir di dalam setiap ibadah. Tuhan tetap menunjukkan kebesaran-Nya dan pengampunan-Nya, Tuhan tetap menyatakan firman-Nya dan menuntut kita menjalankannya. Tetapi yang lebih spesial lagi adalah, Tuhan mau kita dibaptis dan melihat janji kita di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya untuk masuk ke dalam Gereja. Ia mau kita masuk ke dalam Perjamuan Kudus dan makan bersama-sama dengan-Nya dan segenap umat Tuhan. Ia mau menerima persembahan kita. Tuhan juga mau kita berkumpul dan saling membangun satu dengan yang lainnya. 
Marilah dalam ibadah kita tidak menjadi orang yang “individualis”, hanya urusan saya dengan Tuhan. Marilah kita juga mengingat orang di sebelah kanan dan kiri kita. Marilah kita membangun relasi dan saling membangun sebagai umat Tuhan, serta melakukannya makin giat. (EG)