Mungkin kita pernah bertanya, kenapa sih banyak gereja ditutup? Kenapa sih untuk mendirikan gereja susah sekali? Bahkan beberapa kali kita mendengar gereja mengalami ancaman bom dan tidak sedikit yang
“Bertanya” beda artinya dengan “mempertanyakan”. Bertanya muncul dari ketidaktahuan dan ingin menjadi tahu dengan tujuan untuk mengikuti, menerima, dan menaati hasil dari jawaban yang ditanyakan itu.
Kita sering terkagum-kagum dengan orang Kristen yang terlibat dengan begitu banyak kegiatan rohani. Kita sering berpikir bahwa semakin banyak seseorang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang demikian,
Tidak ada yang suka menderita. Kalau perlu kita akan berusaha agar kamus “penderitaan” itu pergi jauh-jauh dari kehidupan kita; entah itu penderitaan fisik, mental, dan sebagainya.
Coba kita ingat-ingat: kapan terakhir kali kita membaca dan merenungkan Alkitab? Membaca tulisan-tulisan Kristen yang menginspirasi? Mendengarkan khotbah yang baik? Seberapa sering kita melakukan
Bukan sebuah hal yang baru dan terlihat asing di mata kita, atau terdengar aneh di telinga kita, ketika kita hadir di sebuah acara KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani), kita melihat atau mendengar
Kisah pembaptisan Yesus tentu bukanlah sebuah kisah yang terdengar asing di telinga kita. Kita dapat membacanya di dalam keempat Injil. Ada beberapa pertanyaan sederhana yang dapat kita ajukan ketika
Bagaimana rasanya jikalau kita berdoa, minta sesuatu kepada Tuhan, lalu Tuhan berikan kepada kita, tetapi tidak lama kemudian, Tuhan mengambilnya kembali? Mungkin hal pertama yang akan kita lakukan
Suatu hari saya sedang berjalan bersama teman saya di kompleks perumahan di sebuah kota di Inggris. Saya kemudian melihat sesuatu yang menarik perhatian saya. Sesuatu yang hampir saya tidak pernah
Suatu ketika jam 11 malam saya naik kereta api, saya tiba-tiba tersadar, sementara di rumah-rumah banyak orang sudah tidur dengan nyenyaknya, masih saja ada orang yang sedang bekerja hingga larut