NATAL Menjawab

Christian Life

NATAL Menjawab

10 January 2022

Setiap kita pasti memiliki kebutuhan. Sejak kita hadir dalam kandungan ibu kita, kita sudah memiliki kebutuhan; baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, dalam perkembangan pertumbuhan kita bukan hanya memiliki kebutuhan jasmani tetapi juga kebutuhan rohani yang dia dapatkan dari ibu yang mengandungnya.

Seiring perkembangan dan pertumbuhan manusia, seiring itu pula kebutuhan manusia bertambah. Namun karena manusia telah jatuh ke dalam dosa, maka kebutuhan yang muncul dalam diri manusia sering kali kebutuhan yang sesungguhnya bukanlah kebutuhan yang dia perlukan, tetapi cenderung kebutuhan untuk pemuasan diri. Dan lebih ironinya lagi adalah pengejaran manusia akan kebutuhan untuk pemuasan diri itu adalah kebutuhan jasmani, dan manusia sama sekali tidak mengejar kebutuhan rohani. Hal ini bisa dimengerti karena kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat rohani manusia mati. Kematian rohani membuat manusia sama sekali tidak dapat berespons akan hal-hal rohani yang membawa dia untuk mengenal Allah dan mengingini Allah. Akibatnya adalah ada kebutuhan yang mutlak yang manusia butuhkan, namun tidak mampu terisikan oleh kebutuhan jasmani sehebat apa pun. Itu sebabnya manusia tidak pernah selesai dalam memenuhi kebutuhannya. Makin ia mengejar pengisian kebutuhannya, makin terasa jauh kebutuhan sesungguhnya yang dia perlukan. Manusia pada akhirnya hanya mengejar dan mengisi kebutuhan jasmani yang tidak pernah mampu menggantikan kebutuhan rohaninya yang kosong.

Lalu siapakah yang mampu mengisinya? Ya, Kristuslah jawabannya. Hanya Tuhan Yesus Kristus yang mampu mengisi kebutuhan dasar kerohanian manusia. Itulah sebabnya Sang Anak Allah, Yesus Kristus datang ke dalam dunia menjadi seorang bayi dalam palungan, bertumbuh menjadi besar dan menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan dan bangkit menebus dosa manusia. Melalui kelahiran-Nya, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus mengisi kembali kerohanian manusia yang kosong dan menghidupkannya. Hanya melalui pemenuhan yang kekal inilah manusia tidak lagi mengutamakan pengejaran akan kebutuhan jasmani yang sementara. Pengisian kebutuhan jasmani seharusnya hanyalah sebagai wadah untuk menjalankan kehendak Allah di muka bumi ini. Apa gunanya wadah tanpa isi?

Kebutuhan apakah yang kita kejar hari ini? Kiranya Natal tahun ini memulihkan dan mengembalikan kita kepada kebutuhan yang asali yang ketika itu terisi, tidak akan diambil lagi dari hidup kita. Selamat Natal 2021! (DS)