Selamatkah Saya?

Devotion

Selamatkah Saya?

22 July 2024

Sudah berapa lama saya menjadi orang Kristen? Apakah benar Tuhan sudah menyelamatkan saya? Bukankah keselamatan itu sudah ditentukan oleh Tuhan? Alkitab mengatakan Tuhan memilih dari sebelum kita ada. Jikalau Tuhan tidak memilih saya, bukankah akan menjadi sia-sia jika saya melayani Tuhan? Jangankan melayani Tuhan, saya saja masih sering jatuh dalam dosa. Apa buktinya kalau saya sudah diselamatkan?

Beberapa artikel yang ditulis oleh para teolog menyatakan bahwa meragukan keselamatan adalah sesuatu yang wajar. Ketika kita berbuat dosa, kita pasti akan merasa bersalah. Mereka mengatakan, munculnya keraguan justru membuktikan bahwa kita adalah orang yang diselamatkan. Ketika kita masih bisa sadar kita berbuat dosa dan meragukan keselamatan kita, ini justru membuktikan bahwa hati nurani kita masih ditegur oleh Roh Kudus.

Akan tetapi faktanya, setelah mengetahui hal ini, keraguan kita apakah sudah terselesaikan masalahnya? Tentu tidak. Karena selama hidup di dunia, kita pasti akan jatuh lagi dalam dosa. Kita harus sekuat tenaga untuk melawannya. Bahkan tidak jarang kita merasa lelah pada diri kita sendiri. Kita kecewa dengan diri kita yang terus berdosa. Jadi, bukti apa yang menjamin bahwa kita sudah diselamatkan?

Tuhan Yesus mengatakan, segala dosa bisa diampuni, kecuali dosa menghujat Tuhan. Selama kita masih di dunia ini, kita sangat mungkin untuk berbuat dosa. Kita juga bisa jatuh dalam dosa yang sama berulang kali. Akan tetapi yang membuat kita selamat bukan karena perbuatan kita. Akan tetapi, karena Allah telah mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati di atas kayu salib tanggung hukuman dosa kita.

Percayakah kita kepada ketulusan Allah? Masalahnya bukan terletak pada kita mau percaya atau tidak karena toh kematian dan kebangkitan Kristus telah nyata adanya di dalam sejarah. Hanya ada dua jalan: percaya atau tidak; tidak ada keragu-raguan. Jikalau kita menolak percaya pada Allah yang telah mengutus Kristus, maka dosa kita tidak akan bisa diampuni karena kita telah menolak Allah. Akan tetapi, jikalau kita percaya bahwa Allah secara tulus turun ke dunia untuk selamatkan kita, maka kita tidak menolak-Nya, melainkan kita sudah menerima-Nya untuk mengampuni kita (Tuhan telah menerima kita terlebih dahulu).

“Selamatkah saya?” Bukan tergantung dari keraguan kita, dosa yang kita lakukan. Keselamatan sepenuhnya adalah anugerah Tuhan. Ia yang berkarya sepenuhnya dari memilih kita hingga akhirnya nanti menyempurnakan segala sesuatunya. Pertanyaannya sekarang, “Apakah kita mau menerima fakta ini?” Marthin Luther mengatakan bahwa beriman kepada Tuhan berarti menerima fakta bahwa Allah telah menerima kita. (SW)