Orang percaya setelah diperdamaikan dengan Allah tidak gemetar saat memikirkan tentang keperkasaan Tuhan. Dia tidak bertanya, “Akankah Tuhan melawanku dengan kekuatan-Nya?” melainkan katanya, “Tidak. Kekuatan ini, yang dahulu merupakan kengerianku, sekarang menjadi perlindungan dan harapanku, sebab Dia akan menaruh kekuatan itu di dalamku. Lihatkah engkau, Sang Mahakuasa bersemayam dalam takhta-Nya? Kedaulatan yang mengerikan, aku dapat melihat tangan-Nya yang dahsyat. Mungkinkah itu untuk menghancurkan orang berdosa? Mungkinkah Dia membinasakan semuanya dengan kekuatanmu?” “Tidak,” kata-Nya, “datanglah kemari, anakku.” Dan jika engkau menghadap takhta-Nya, “Lihatlah,” kata-Nya, “tangan yang membuatmu bergoncang, lihatlah, tangan yang sama ini Kuberikan padamu. Pergi dan hidupilah. Aku telah membuat engkau perkasa seperti Aku, untuk mengerjakan pekerjaan-Ku; Aku akan menaruhnya dalammu. Keperkasaan yang semestinya meremukkanmu sekarang akan berada di dalammu, supaya engkau dapat mengerjakan pekerjaan yang besar.”
Sekarang, kekuatan besar ini dapat muncul dalam doa. Pernahkah engkau mendengar seseorang yang Tuhan jadikan raksasa berdoa? Oh, jika pernah, mungkin engkau berkata bahwa ini adalah sesuatu yang luar biasa untuk mendengar seorang yang berdoa dengan penuh kuasa. Aku melihatnya seperti seorang yang menangkap malaikat, dan menariknya turun, lalu ia tergelincir dalam pergulatannya. Tetapi, bak seorang raksasa, dia bangkit kembali lalu melempar malaikat itu ke tanah, seperti Yakub. Aku juga melihat dirinya tersungkur memegang takhta belas kasihan itu, dan berkata, “Tuhan, aku tidak akan pergi jika Engkau tidak memberkati aku”, yang terus bertahan di depan gerbang sorga yang kelihatan sudah ditutup dan berkata, “Wahai gerbang, terbukalah lebar di dalam nama Yesus” dan aku pun melihat gerbang itu terbuka di hadapannya, seakan-akan dia adalah Tuhan sendiri; sebab ia diperlengkapi dengan keperkasaan Tuhan . Dia tidak akan pergi sebelum doanya dijawab; sebab doa menggerakkan lengan yang menggerakkan dunia. “Doa adalah sendi/otot Allah, demikianlah doa menggerakkan lengan-Nya” dan memang benar demikian. Sesungguhnya, dalam doa, dengan kekuatan hati yang beriman, ada penggenapan yang indah dari sebuah teks, “Dia akan meletakkan kekuatan itu padaku.”
Lihatlah betapa agungnya seorang yang tidak hanya dalam doa, tetapi juga dalam tugas, memiliki iman yang agung kepada Allah! Apakah kamu pernah membaca cerita para pahlawan besar yang mengusir seluruh tentara dan menceraiberaikan raja-raja? Tidakkah engkau pernah mendengar mereka yang tak takut kepada musuh dan maju terus di hadapan lawan mereka, seperti mereka hidup dan sebentar lagi mati? Suatu kali, aku membaca sebuah kasus dari sebuah gereja tua di Skotlandia. Andrew Melville dan beberapa temannya diutus untuk menghadap sang raja. Ketika mereka berjalan dengan membawa gulungan, mereka diperingatkan untuk pulang dan berhati-hati sebab mereka dalam bahaya. Terdiamlah sejenak mereka, lalu Andrew berkata, “Saya tidak takut ataupun berkecil hati tentang kabar Kristus; biarlah terjadi apa pun yang dikehendaki Tuhan, tugas kami harus tetap dijalankan.” Utusan-utusan tersebut mendapatkan keberanian dan melangkah maju. Sesampainya di kerajaan, dan setelah mendapat audiensi, mereka baru menyadari bahwa sang raja sedang mendapat kunjungan dari Lennox dan Arran, dan beberapa raja lainnya dari Inggris. Mereka mempresentasikan bantahan dan argumen di hadapan para raja. Arran, mengangkat gulungan, lalu menghadap para menteri dan dengan geram berkata, “Siapa berani menandatangani artikel pengkhianatan ini?” “Kami berani,” kata Andrew Melville, “dan mempertaruhkan nyawa kami dalamnya.” Setelah dilontarkannya kalimat itu, dia datang ke depan meja, mengambil pena, menandatangani dengan namanya, lalu diikuti oleh saudaranya. Semua orang terkejut dan hanya terdiam. Demikian bahwa leluhur kita berhadapan dengan raja-raja, tetapi juga tidak malu. “Para petinggi mengancam mereka dengan gencar, namun tetap tidak mau melanggar dari perintah Allah.” Sang raja lebih gemetar melihat mereka dibandingkan melihat seluruh pasukan musuh di depan gerbangnya; kenapakah demikian? Sebab Tuhan telah memberikan kekuatan-Nya kepada mereka dan menjadikannya orang yang berkuasa dalam pekerjaannya. Engkau pun memiliki hal yang serupa di tengah-tengahmu. Mereka begitu dihina, tetapi Tuhan menjadikan mereka seperti prajurit Daud yang berani, menghabisi seekor singa di musim dingin yang pekat. Ada orang sedemikian di gereja kami, tetapi tidak banyak, aku akui, yang tidak takut untuk melayani Tuhan mereka, berdiri dan bersuara terhadap Injil Tuhan dan panji putih Kristus yang murni, tidak dikotorkan oleh doktrin yang manusia rancang. Beginilah baru mereka kuat! Kenapa mereka kuat? Karena Tuhan memberikan kekuatan kepada mereka. “Dan akankah aku bertahan hingga akhir?” kata orang percaya itu. Ya, sebab kekuatan Tuhan ada di dalammu. “Mungkinkah aku dapat bertahan dalam pencobaan yang terus menerus?” Ya, engkau pasti bisa. Tidak bisakah Kemahakuasaan membendung arus deras pencobaan ini? Sang Mahakuasa ada di dalam engkau; sebab, seperti Ignatius, engkau adalah pembawa nama Tuhan; engkau menyandang nama Tuhan di pundakmu. Hatimu adalah Bait Suci Roh Kudus. “Tetapi bisakah aku terus berdiri teguh dengan banyaknya kejahatan setiap hari?” Oh, pasti engkau bisa, sebab Dia menaruh kekuatan-Nya padamu! Beberapa waktu lalu aku berada di kantor dan seseorang bertanya, “Saudara, jika ada ancaman lagi di Smithfield, aku khawatir mereka akan menemukan sangat sedikit dari kita yang akan dibakar.” “Ya,” kataku, “aku tidak tahu tentang bagaimana kamu akan membakar; tetapi ini yang kutahu dengan pasti, bahwa kita tidak akan pernah kekurangan orang yang siap mati untuk Kristus.” Jika sekarang seratus dari kita dipanggil untuk mati bagi Kristus, saya percaya bukan hanya seratus, mungkin lima ratus yang mau mati bahkan sambil bernyanyi. Setiap kali aku menemukan iman, aku percaya bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan kepadanya; dan aku tidak pernah berpikir sesuatu pun yang mustahil bagi orang beriman kepada Tuhan, karena ada tertulis, “Dia akan meletakkan kekuatan itu padaku.”
Apakah engkau berharap untuk berenang di sungai Yordan dengan tubuhmu? Engkau akan tenggelam, kecuali Yesus, seperti Aeneas meluputkan Anchises dari api Romawi di atas bahunya, mengangkat engkau dari sungai Yordan dan membawamu melintasinya. Engkau tidak akan bisa menghadapi tiran dan tersenyum di mukanya, kecuali engkau memiliki jaminan yang bernilai kekal. Engkau perlu berikatpinggangkan keilahian, atau pinggangmu akan lepas dan kekuatanmu akan hilang ketika engkau membutuhkannya. Banyak orang nekat pergi ke sungai Yordan sendiri; tetapi lihat bagaimana dia berteriak dan menjerit ketika ombak pertama baru menyentuh kakinya! Tetapi tidak akan pernah seorang pecundang mati jika Tuhan besertanya, dia akan menjumpai dirinya lebih kuat dari liang kubur. Berjalanlah terus, orang Kristen, sebab ini janji-Nya, “Dia akan meletakkan kekuatan itu padaku.”
“Biarpun aku lemah, namun melalui keperkasaan-Nya, semuanya dapat kukerjakan.” Pergilah, jangan gentar terhadap kekuatan Tuhan, tetapi bersukacitalah akan ini, bahwa Dia akan memberikan keperkasaan-Nya kepadamu; Dia tidak akan menggunakannya untuk menghancurkanmu.
Disadur dari Sekilas KIN Pemuda 2015 Edisi 3